Connect with us

Nasional

Satgas: Jangan Sampai Gelombang Dua Covid-19 Terjadi di Indonesia

Published

on

INFOKA.ID – Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mewanti-wanti warga lebih optimal mematuhi protokol kesehatan virus corona (covid-19).

Hal ini berkaca dari penerapan kembali lock down atau karantina wilayah di sejumlah negara Eropa akibat gelombang dua covid-19.

“Saat ini beberapa negara di Eropa, seperti Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, dan Yunani, sedang mengalami gelombang kedua kasus Covid-19 sehingga otoritas masing-masing negara tersebut kembali memutuskan lock down,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (5/11).

“Jangan sampai hal ini terjadi pada kita di Indonesia,” imbuhnya.

Wiku bilang, kenaikan kasus covid-19 di suatu wilayah menunjukkan kondisi penularan virus yang tidak terkendali.

Hal itu bisa disebabkan akibat tingkat kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan yang mulai berkurang.

Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat belajar dari gelombang kedua di Eropa dan mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selain disiplin menjalankan 3M, Wiku mengajak pemerintah mengawasi lebih ketat mobilitas orang keluar masuk wilayah Indonesia untuk mencegah risiko penularan corona di dalam negeri.

“Untuk menghindari penambahan kasus akibat kunjungan penduduk yang masuk dari beberapa negara Eropa dan belahan negara lainnya di bagian utara yang sedang alami musim dingin,” pungkasnya.

Belakangan ini, beberapa negara memasuki gelombang kedua penyebaran virus corona.

Pada 1 November lalu, Inggris resmi mengumumkan kembali melakukan lock down selama satu bulan.

Hal serupa juga terjadi pada Jerman yang mulai memberlakukan lock down dengan menutup restoran dan bioskop untuk sementara. Namun pertokoan masih boleh dibuka dengan kapasitas pengunjung dibatasi.

Sementara di Indonesia, kasus positif covid-19 masih terus bertambah. Jumlah kasus mencapai 425.796 per 5 November dengan 357.142 sembuh dan 14.348 meninggal dunia. (*)

Sumber: CNNIndonesia.com

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement