Nasional
Per 6 September, 64% Kasus Corona Ada di Jawa-Bali
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Satgas COVID-19 memaparkan jumlah kasus Corona di lima pulau besar di Indonesia. Per 6 September 2020, Pulau Jawa dan Bali menyumbang kasus Corona terbanyak sekitar 64 persen secara nasional.
“Kita bahas warna biru, jumlah kasus kumulatif COVID-19 memang ternyata Pulau Jawa dan Bali ini berkontribusi 64,26 persen dari total kasus yang ada di Indonesia. Jadi memang cukup besar dia berkontribusinya, sebesar 64 persen, yaitu dengan total kasus 114.590 per 6 September 2020,” ujar anggota Tim Pakar Satgas COVID-19 dokter Dewi Nur Aisyah melalui siaran YouTube BNPB, Rabu (9/9/2020) yang dilansir dari Detikcom.
Dewi mengatakan penyumbang kasus Corona peringkat kedua adalah Pulau Sumatera. Namun angkanya jauh di bawah Jawa dan Bali.
“Ternyata peringkat keduanya ada di Pulau Sumatera, tapi memang jauh. Kalau tadi 64 persen, di Pulau Sumatera ini 11,3 persen,” katanya.
Sementara itu, persentase kasus aktif tertinggi ada di Pulau Sumatera. Namun jika dilihat pada jumlah kasus aktif, Jawa dan Bali masih tertinggi.
“Kita bisa lihat kasus aktif, lagi Jawa dan Bali ini tinggi, maka kasus aktifnya memang 23 ribu orang, tapi kita lihat dari persentase kasus aktif Jawa dan Bali itu 20,26 persen, lebih rendah dibandingkan Pulau Sumatera, lebih rendah dibandingkan Pulau Kalimantan dan dia sedikit lebih tinggi daripada Pulau Sulawesi,” jelas Dewi.
“Kalau kita lihat Sumatera ini lebih banyak kasus aktifnya saat ini, ada 38,60 persen. Jadi, kalau kita lihat di bagian pulau, memang banyak proporsi orang yang masih sakit yang harus kita dorong dalam kotak yang hijau agar semuanya sembuh,” imbuhnya.
Sedangkan untuk kasus kematian, Pulau Jawa dan Bali ada di peringkat pertama. Persentase angka kematian akibat COVID-19 sebesar 4,32 persen.
“Angka kematian, kalau kita lihat angka kematian tertinggi di Pulau Jawa dan Bali 4,32 persen, ini kontribusi kematiannya lebih tinggi Jawa dan Bali yang akan mempengaruhi angka nasional,” tuturnya.
Dewi mengatakan data COVID-19 ini merupakan gambaran yang ada di lapangan. Dia meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Angka itu merepresentasikan sikap kita di lapangan. Kalau mau angka rendah, berarti kita harus lebih disiplin dan harus patuh dengan protokol kesehatan. Ketika kita sudah mulai abai, lalai pasti kasusnya mulai naik. Jadi angka ini akan sangat merepresentasikan sikap kita di lapangan,” jelasnya. (*)
Sumber: Detikcom
You may like
Jaksa Sebut Terdakwa Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Purwakarta Diduga Gunakan Data Fiktif, Ada Nama Mantan Bupati
Kemenkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Varian JN.1 Masih Terkendali
Kemenkes: Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Waspadai Covid-19, Pemprov Jabar Imbau Warga Kembali Terapkan Prokes
Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 Beralih ke BPJS Kesehatan Mulai September 2023
BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pasien Covid-19 Sesuai Indikasi Medis
1 Comment
Leave a Reply
Batalkan balasan
Leave a Reply
Pos-pos Terbaru
- Dalam Sebulan, Polres Karawang Ringkus 10 Pelaku Curanmor, 1 Diantaranya Anak Dibawah Umur
- Dilaporkan ke Polres Karena Diduga Cabuli Santriwatinya, Pemilik Ponpes di Karawang Ditetapkan Jadi Tersangka
- Majukan UMKM Karawang, Bupati Terima Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UMKM
- Pakai CSR PLTGU JSP, Jalan Cikalong-Cilamaya Akan Segera Diperbaiki
- YBM PLN UP3 Karawang Berikan Bantuan Usaha Berbasis Pondok Pesantren di Ponpes Bustanul Ulum dalam Momen Hari Pelanggan Nasional
Gidget
25 Oktober 2021 at 07:54
Do you have a spam issue on this blog; I also am a blogger, and I was wanting to know your
situation; we have developed some nice methods and we are looking
to swap solutions with other folks, please shoot me an e-mail if interested.