Connect with us

Regional

Warga Cirebon Nekad Buka Peti Jenazah Covid-19 Saat Akan Dimakamkan

Published

on

CIREBON – Sejumlah warga nekad membuka paksa peti jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, saat hendak dimakamkan, Ahad (4/10).

Kejadian tersebut diabadikan dala sebuah video yang kemudian viral di media sosial. Dalam video yang berdurasi 2 menit 49 detik itu, terlihat sejumlah warga nekat membuka peti jenazah. Saat peti dibuka, mereka terkejut melihat kondisi jenazah yang terbungkus plastik dan kain kafan, ternyata masih mengenakan pakaian dan diapers.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menerangkan, pada Sabtu (3/10) pukul 15.29 WIB, Surveilen RSD Gunung Jati menghubungi Dinkes Kabupaten Cirebon. Saat itu diinformasikan ada pasien asal Kecamatan Gunung Jati yang dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati, meninggal dunia.
Pada pukul 15.31 WIB, Surveilen Dinas Kesehatan menyampaikan kepada Surveilen Puskesmas Gunung Jati untuk memberitahukan ada warga dari Kecamatan Gunung Jati yang meninggal. Pihak RS memberitahu bahwa jenazah akan dilakukan penguburan pada Ahad (4/10) pukul 09.00 WIB.

“Dari video yang terlihat kemarin, sebetulnya, pihak Puskesmas sudah menyampaikan kepada pihak keluarga, kepada pak Kuwu, bahwa jenazah tersebut adalah positif Covid-19 dan penguburannya sesuai protap. Dan keluarganya juga sudah tahu dan paham,” kata Enny.

Bahkan, lanjut Enny, pihak Puskesmas sudah menyiapkan APD (alat pelindung diri) untuk partisipasi masyarakat untuk menguburkan jenazah.  “Saat jenazah datang dan sopir (ambulance) menurunkan peti, ada orang yang provokator bahwa jenazah tersebut bukan Covid-19, hanya sakit jantung. Padahal sebetulnya, keluarga dan Pak Kuwu sudah tahu pasien ini Covid-19 dan sudah ada masyarakat yang siap menguburkan,’’ tukas Enny.

Enny mengungkapkan, menurut ahli forensik, pemulasaran jenazah tersebut sudah sesuai dengan protap. Yakni, sudah dibungkus dengan kain kafan, terbungkus plastik, dan menggunakan peti.

“Kenapa pakaian masih melekat, karena pakaian itu tidak boleh dilepas. Kemudian dibungkus dengan plastik, kain kafan dan peti. Jadi kalau lihat dari video, sudah sesuai dengan protap,” tegas Enny.

“Jadi kejadian kemarin itu ada yang memprovokasi, karena sebetulnya keluarga, pihak desa sudah tahu bahwa itu pasien Covid-19,” tandas Enny.(red)

Video:

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement