Connect with us

Nasional

Update Gempa Malang: 8 Meninggal, 39 Terluka, dan Ribuan Bangunan Rusak

Published

on

INFOKA.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Malang. Melalui keterangan resmi pada Minggu (11/4/2021) pagi, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati pun menuturkan pembaharuan penanganan bencana tersebut.

Dia mengatakan bahwa saat ini, penanganan darurat pascagempa masih berlangsung di lapangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten dan Kota di Jawa Timur mendirikan pos komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat secara efektif.

“Posko tersebut membantu pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian,” ucap Raditya Jati, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

“Perkembangan terkini, Minggu pukul 8.00 waktu setempat, BNPB mencatat korban meniggal dunia 8 orang, luka ringan 36, luka sedang hingga berat 3 orang,” kata Raditya Jati.

BPBD Kabupaten Lumajang mengidentifikasi korban meninggal dunia di wilayahnya sebanyak 5 orang, dan 3 orang meninggal dunia di Kabupaten Malang.

Sementara itu, dampak kerusakan di sektor pemukiman tercatat di 15 kabupaten dan kota di wilayah Jawa Timur.

Total rumah rusak dengan kategori berbeda berjumlah 1.189 unit, dengan 85 unit rusak berat, 150 unit rusak sedang, dan 854 unit rusak ringan.

Tidak hanya di sektor pemukiman, gempa bumi juga mengakibatkan kerusakan fasilitas umum dengan total kerusakan sebanyak 150 unit.

Salah satu BPBD yang melakukan penanganan darurat adalah BPBD Kabupaten Lumajang, yang mendirikan dua tenda pengungsian.

Lokasi pengungsian tersebut berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.

Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengoperasikan dapur umum.

Pelayanan bidang konsumsi ini melayani warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang, dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.

BPBD Provinsi Jawa timur juga telah mendorong logistik, beras, lauk pauk, makanan siap saji, makanan tambahan gizi, mie instan, sembako lain, selimut, dan terpal.

“Tak lupa, BPBD juga mengirimkan masker kain dan hand-sanitizer sebagai pencegahan Covid-19,” ujar Raditya Jati.

BPBD Kabupaten dan Kota di Jawa Timur pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan.

Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa

Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur menetapkan status tanggap darurat gempa bumi pasca-terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4), sekitar pukul 14.00 WIB.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono, Sabtu malam mengatakan, sebanyak 21 kecamatan di wilayah tersebut terdampak gempa dengan pusat gempa di barat daya daerah itu.

“Kami menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi,” kata Sadono di Malang.

Sebanyak 21 kecamatan tersebut, lanjut Sadono, beberapa di antaranya adalah di Gondanglegi, Sumberpucung, Gedangan, Turen, Dampit dan Poncokusumo. Selain itu juga di Sumbermanjing Wetan, Kalipare, Wagir, Wajak, dan Jabung.

Gempa yang mengguncang beberapa wilayah di Jawa Timur tersebut, menyebabkan sejumlah korban meninggal dunia. Di Kabupaten Malang, tercatat ada tiga korban yang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi itu.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Malang pada Sabtu 10 April 2021, sekitar pukul 14.00 WIB.

Gempa yang terjadi pada koordinat 8,95 LS dan 112,48 BT tersebut, berlangsung selama 37 detik.

Pusat gempa berada di wilayah Kabupaten Malang, yakni 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer.

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 itu tidak hanya dirasakan di Kabupaten Malang, tetapi beberapa wilayah lain di Jawa Timur. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement