Connect with us

Regional

Tak Hanya di Tuban, Warga Desa Di Kuningan Juga Mendadak Jadi Miliarder

Published

on

INFOKA.ID – Warga desa di Kabupaten Kuningan mendadak jadi miliarder. Hal itu setelah lahan dan bangunan rumah mereka kena gusuran alias dampak pembangunan mega proyek Waduk Kuningan.

Ada enam desa terdampak akibat pembangunan tersebut dan satu desa harus hijrah dan mencari lokasi baru berikut perangkat dan kantor desa.

Salah satunya warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan sore tadi sekitar pukul 17. 00 WIB terlihat sumringah.

Mereka melihat motor baru yang dibeli seorang warga. Tidak sedikit anak-anak dan emak-emak serta pemuda di sana, menanti sang pemilik untuk nyawer alias berbagi kebahagiaan atas pembelian motor baru tersebut.

Yohana (43), saat ditanya mengaku bahwa saweran ini biasa dilakukan warga saat memiliki barang baru, terutama kendaraan.

Baca juga: Pilkades Karawang: Ujian Tertulis Calon Kades Tanggal 23 Februari 2021

“Iya, setiap beli motor atau mobil, warga di sini pasti sawer dan itu sudah menjadi budaya mungkin ya,” ujar Yohana.

Motor yang baru turun dari mobil pikap, langsung dikerubuti warga untuk melihat unit motor tersebut.

“Ya, warga kumpul dan melihat motor baru itu wajar. Namun berkumpulnya itu sambil menunggu sawer,” katanya.

Setelah diturunkan, motor tidak lantas dimasukkan ke langsung ke rumah. Melainkan motor matic besar dengan fitur bagus ini diparkir di halaman rumah.

“Tadi motor disimpan di halaman rumah dan di situ terjadi adat saweran gitu,” katanya.

Selain ada uang pecahan bercampur beras dan bunga, ada juga permen dengan aneka rasa terlihat disawerkan kepada warga.

Baca juga: Medsos Sumsel Viral Video CCTV Penculikan Bocah

“Meski tidak banyak mendapat uang saweran tadi. Ya, yang penting senang aja Kang, itung-itung hiburannya sih,” ujarnya.

Pemilik motor baru tersebut, Cahyono mengatakan kejadian yang dialami warga di wilayahnya sama dengan di Tuban, Jawa Timur

Kades Kawungsari, Kusto mengatakan kejadian di Tuban itu sama persis dengan yang terjadi di daerahnya.

“Di sana (Tuban), warganya mendapat ganti untung dari PT Pertamina dan di sini kami juga sama dapat ganti untung dari pembangunan Waduk Kuningan,” ucapnya, pada Jumat (19/2/2021).

Dampak pembangunan Waduk Kuningan, kata dia, ganti untung menyisakan sekitar 3 persen lagi.

Baca juga: Banjir di Rengasdengklok Rendam Puluhan Rumah, Warga Butuh Pelayanan Kesehatan

“Ketiga persen itu dari bidang tanah milik warga yang belum dapat ganti untung dan alasan itu dari administrasi serta menunggu keuangannya dari pemerintah juga,” ujarnya.

Sejak mendapat keuntungan bak ketiban durian, kata Kusto, warga banyak menggunakan uang itu untuk hal-hal konsumtif.

Ini bisa dibuktikan dengan pembelian unit mobil dan motor.

“Dalam setiap hari, ada 30 unit motor dengan berbeda merek itu dibeli warga kami. Mayoritas motor gede matic seperti NMax atau PCX yang menjadi idola warga kami,” ujarnya.

Melihat perilaku warga, kata dia, tentu menjadi suka dan duka.

Baca juga: Pemuda Asal Wanayasa Dibekuk Polisi Karena Telah Perkosa Gadis Karawang

Terlebih dengan program pemerintah yang memaksa warga dan pemerintah desa harus hengkang dari sini.

“Iya Kang, sukanya melihat warga senang bisa punya keinginan. Seperti ada yang beli motor, beli tanah, dan beli perhiasan dan lainnya.

Namun, dukanya juga bisa dibayangkan ketika kami harus pindah domisili dan ini dirasakan warga kami semua tanpa kecuali,” ujarnya.

Total kendaraan baru, baik roda dua maupun roda empat, ia mengaku sudah ada sebanyak 300 unit kendaraan baru, motor hususnya.

Hal itu terbukti dengan satu keluarga atau satu rumah membeli lebih dari satu motor.

Baca juga: Pegadaian Kanwil Bandung Kembali Salurkan Bantuan Korban Banjir Pantura

“Iya dalam satu rumah warga kami, motor baru itu ada yang dua, tiga atau lebih dari itu. Kejadian ini sudah berjalan dan pemberian ganti untung beberapa waktu lalu,” kata Kusto.

Ia menambahkan jumlah Kepala Keluarga di desanya itu ada sekitar 300 KK.

“Iya jumlah KK di sini hanya tiga ratusan dan jumlah jiwa di sini ada sekitar 1300 an jiwa,” ucapnya. (*)

Sumber: TribunJabar.id

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement