Connect with us

Regional

Jumlah Santriwati Positif Covid-19 di Cianjur Kembali Bertambah

Published

on

INFOKA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur kembali menemukan 7 santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Cilaku, positif terpapar corona (covid-19) berdasarkan hasil tes usap atau swab.

Dengan adanya penambahan kasus ini, jumlah santriwati yang menjalani isolasi di Kabupaten Cianjur, menjadi 21 orang di bawah pengawasan petugas kesehatan setempat.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (corona) Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan terpaparnya ke 7 santriwati tersebut setelah sempat berkontak dengan santriwati yang lebih dulu positif corona sesuai hasil tes usap atau swab.

“Gugus tugas sempat melakukan tes cepat dengan usap (swab) terhadap 48 santriwati dan pengurus Ponpes. (Dari 48 santriwati) ditemukan 14 santriwati positif covid-19, sedangkan santri lainnya serta pengurus ponpes dinyatakan negatif,” kata Yusman dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Sabtu (12/12/2020).

Menurut Yusman, ke-14 santriwati (sebelum memaparkan ke-7 santriwati kasus baru positif corona) langsung menjalani isolasi di beberapa ruangan di ponpes.

Hingga saat ini, ponpes di Kecamatan Cilaku, secara rutin melaporkan kondisi kesehatan santri dan pengurus ponpes bersamaan dengan 7 ponpes lainnya yang ada di Kabupaten Cianjur.

Sedangkan ratusan ponpes lainnya yang tersebar di berbagai wilayah masih belum melapor (terkait perkembangan kasus corona) secara rutin.

Pihaknya akan jemput bola dengan mendatangi ponpes dengan melakukan tes cepat usap atau RT-PCR guna mengetahui kondisi kesehatan santri. Tak hanya itu tes ini menyasar pengurus di ponpes sebagai upaya mendeteksi dini dan mencegah terus bertambahnya klaster ponpes di Cianjur.

“Kami juga akan memantau ponpes lain (selain di Kecamatan Cilaku) di Kabupaten Cianjur, sebagai upaya penanganan cepat karena penularan (virus corona) di bulan Desember lebih sporadis bila dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Yusman Faisal.

Selain itu tingkat kesembuhan di klaster ponpes, lanjut Yusman, sedikit terlambat karena pasien (dari kalangan santri) tidak mematuhi sejumlah larangan (protokol kesehatan) sehingga isolasi kembali harus diulang.

Yusman menambahkan aktivitas di ponpes di wilayah Kabupaten Cianjur sejauh ini sudah menjalankan pembelajaran secara tatap muka sejak beberapa bulan belakang, sehingga diperlukan kerjasama semua pihak mengantisipasi paparan virus corona.

Dia juga memandang pengurus (ponpes) sudah seharusnya rutin melaporkan kondisi kesehatan santri dan pengurusnya agar maksimal dalam upaya memutus rantai penularan virus corona. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement