Regional
Begini Respons Satgas COVID-19 Ketika Semboyan 3M di Bansos Jabar Dikaitkan Dengan Politik
Published
5 tahun agoon
By
admin
INFOKA.ID – Semboyan ‘Disiplin 3M’ atau ‘Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan’ yang tercantum dalam tas bantuan sosial (bansos) Pemprov Jabar sempat dipersoalkan. Sebab beberapa tim kampanye kontestan pilkada merasa dirugikan. Alasannya, angka tiga dalam bansos tersebut dikhawatirkan merujuk atau dipolitisasi oleh pasangan calon (paslon) nomor tertentu.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan semboyan ‘Disiplin 3M’ tersebut tak ada kaitannya dengan politik. Semboyan yang memiliki arti disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak itu pun asalnya dari pusat.
“Ada simbol yang tanda kutip merugikan, salah satu paslon karena menyangkut angka. Saya bisa menjawab angka itu bukan Jabar yang bikin, angka itu sudah menasional. 3M, kan enggak mungkin mencetak jadi 4M. Tidak ada maksud-maksud lain, yaitu kita hanya semata-mata bahwa media yang ada di tas bansos itu menjadi media untuk mensosialisasikan disiplin protokol kesehatan, kan di dalamnya ada masker,” ujar Daud di Gedung Sate, Kota Bandung, dilansir dari Detikcom, Jumat (6/11/2020).
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon NU Pasti Sabilulungan (Kurnia Agustina-Usman Sayogi) Cecep Suhendar mengatakan jika Pemprov tidak melek politik dengan mencantumkan nomor tersebut. “Dengan adanya konten numerik di kemasan Bansos tersebut tentu kami merasa dirugikan. Sangat disayangkan Pemprov Jabar tidak melek Pilkada,” ujar Cecep kepada wartawan, belum lama ini.
Ia mengatakan, segala bentuk angka, gambar atau simbol lainnya menjadi hal yang sensitif. Ia pun yakin, jika seluruh tim pemenangan paslon di 8 daerah lainnya merasa dirugikan dengan kemasan yang memuat numerik.
“Saya rasa bukan hanya di Kabupaten Bandung saja yang merasa dirugikan. Tim pemenangan di daerah lain pasti juga demikian (dirugikan). Apalagi Bansos ini fasilitas dari pemerintah yang memang dibutuhkan masyarakat di tengah pandemi,” ucap Cecep.
Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Calon Dahsyat (Yena Iskandar Masoem-Atep) Hen Hen Asep Suhendar menyatakan hal yang sama. Ia menilai jika angka numerik itu rawan disalah artikan warga Kabupaten Bandung berasal dari salah satu paslon.
“Bukan hanya menyayangkan, tapi menyesalkan sekali. Penggunaan numerik di bungkus Bansos juga kan sensitif sekali, apalagi ini masa tahapan kampanye. Bisa-bisa menguntungkan paslon lain,” ujar Hen Hen. (*)
Sumber: Detikcom

You may like
Alfamidi Edukasi Pentingnya Pencernaan Sehat ke Ratusan Keluarga Balita di Kabupaten Bandung
Kalapas Karawang Hadiri Acara Pelantikan Pejabat Administrator dan PNS Angkatan 2023
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Sambut Positif Kenaikan Transaksi SPKLU PLN Periode Nataru 2024/2025
Pengurus Perseroan dan Mantan Pengurus Perseroan Penuhi Panggilan Mabes Polri Terkait Dugaan Tindak Pidana
Buntut dari Dibatalkannya Perjanjian Bersama antar Manajemen PRB dengan Karyawan, Perselisihan Diantara Pemilik Saham Mulai Menghangat
Anggota PWI Se-Bandung Raya Desak Pusat Segera Gelar KLB
Pos-pos Terbaru
- Jalan Panjang Prof Ade Maman: Tas Plastik, Jaring Ikan hingga Kursi Rektor Unsika
- PKBM dengan Konsep Gapura Panca Waluya Menuju Jawa Barat Istimewa
- Aktifis Senior : Laporan Temuan di Proyek RTH Rengasdengklok Harus Serius
- BPD Monitor Tahap Persiapan Program Kerja Bumdes Amansari Tahun 2025
- Alfamidi Edukasi Pentingnya Pencernaan Sehat ke Ratusan Keluarga Balita di Kabupaten Bandung


