Nasional
Menaker Klaim RUU Cipta Kerja Sediakan Lapangan Kerja Sebanyak-banyaknya
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan hadirnya Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja merupakan jawaban tantangan terbesar dalam mempertahankan dan menyediakan lapangan kerja sebanyak mungkin.
Menurut Menaker, setiap tahun terdapat sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang memasuki pasar kerja sehingga membuat kebutuhan lapangan kerja baru sangat dibutuhkan.
“RUU Cipta Kerja bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerja dan penganggur,” ujar Ida dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020), dilansir dari Detikcom.
Di tengah pandemi COVID-19, jumlah pengangguran semakin bertambah, yakni sekitar 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak.
Hal tersebut ia sampaikan saat berdialog bersama 34 pemimpin redaksi media massa yang tergabung dalam Forum Pemred dalam acara Sosialisasi RUU Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan) secara virtual.
Ida juga menjelaskan RUU Cipta Kerja hadir untuk mendorong produktivitas kerja. Hal ini melihat mayoritas pendidikan pekerja di Indonesia merupakan setingkat SMA ke bawah, yang tentunya menyebabkan produktivitas kerja Indonesia tertinggal dibanding beberapa negara lain.
Berdasarkan kajian yang dilakukan pemerintah, Ida memaparkan reformasi struktural dan percepatan transformasi ekonomi tidak dilakukan, dikhawatirkan lapangan kerja akan berpindah ke negara lain yang lebih kompetitif. Akibatnya, jumlah penduduk yang tidak/belum bekerja akan meningkat dan Indonesia terjebak dalam middle income trap.
Ia menambahkan setelah disahkannya UU Cipta Kerja, pemerintah akan segera menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai acuan operasional pelaksanaannya. Dalam penyusunan RPP, Ida juga menjelaskan akan melakukan dialog sosial sebagaimana yang dilakukan dalam penyusunan RUU Cipta Kerja.
“Kami akan melakukan dialog sosial dan menampung ide, saran dan masukan dari para pemangku kepentingan yang terkait dengan ketenagakerjaan,” katanya.
Adapun dalam proses penyusunan UU Cipta Kerja, Kemnaker melibatkan partisipasi publik, baik unsur pekerja/buruh, pengusaha, kementerian/lembaga, praktisi dan akademisi, dan lembaga lainnya, seperti ILO. Proses diskusi juga sudah berjalan melalui LKS Tripartit Nasional. (*)
Sumber: Detikcom
You may like
Kemnaker Sebut Potongan Tapera Berlaku 2027
Aksi Hari Buruh 2024: Tuntut Cabut Omnibus Law, Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah
Menaker: 30 Gubernur Telah Tetapkan Upah Minimum Provinsi
Ribuan Buruh Demo Kantor Pemkab Karawang, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Kenaikan Upah di Tahun 2024
Sejuta Buruh Kepung Istana Presiden, Ini Tuntutannya
DPR Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-undang
Pos-pos Terbaru
- Optimis Menang Terhormat, Jubir Tim Pemenangan Acep-Gina Imbau Relawan Hindari Sarkasme dan Sinisme
- DPMPTSP Gelar Sosialisasi OSS RBA Kepada Pelaku Usaha di Karawang
- Pemkab Karawang Raih Penghargaan Dari Kemenkes RI
- Askun Minta Pelaku Perusakan Baliho Acep-Gina Dijebloskan ke Penjara
- Pilkada Karawang 2024, Bawaslu Diminta Usut Tuntas Perusak APK Pasangan Acep-Gina