Connect with us

Nasional

Komnas PA Dukung Aturan BPOM Tentang Label BPA Pada Kemasan

Published

on

INFOKA.ID – Komnas Perlindungan Anak menyatakan mendukung pengesahan Perka BPOM No. 31 tahun 2018 tentang label Bisphenol A (BPA) pada pangan olahan demi mencegah ancaman kesehatan terhadap anak.

“Sejalan dengan dirumuskan peraturan BPOM bertujuan melindungi konsumen, perlu segera dilakukan pelabelan guna ulang free BPA,” ucap Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait dalam diskusi mengenai melindungi kesehatan anak dari BPA di Jakarta, Sabtu (10/12/2022).

Ia menilai dukungan pengesahan Perka BPOM tentang label BPA itu dapat bermanfaat untuk melindungi konsumen.

Menurutnya, aturan dari BPOM ini akan menekan perusahaan sehingga pelabelan guna ulang kemasan pangan olahan bisa bebas dari materi zat berbahaya yang terkandung pada BPA tersebut.

Arist lantas membeberkan tujuan label BPA berfokus pada galon isi ulang yang terbuat dari polycarbonat.

Dalam hal ini, galon isi ulang yang beredar dan terkena sinar matahari bisa menjadi pemicu sakit berbahaya bagi tubuh manusia, terlebih saat BPA berpindah dari kemasan.

“Di situlah proses BPA memuai, kalo isinya terhadap galon kemudian dia tidak free BPA, maka airnya akan bermigrasi ke tempat yang disediakan,” ujar Arist menerangkan penjelasan.

Ia juga menjelaskan akumulasi BPA yang terkandung dari plastik yang dipakai bisa merusak janin, menyebabkan kanker payudara dan gangguan hormonal pada orang dewasa.

Selain itu juga dapat mengganggu kesuburan dan kecenderungan menghasilkan embrio yang kualitas rendah.

Kemudian, risiko pada anak-anak juga lebih mengerikan akibat konsumsi BPA itu seperti gangguan otak dan kelenjar prostat pada janin, bayi, dan anak-anak.

“Bahan kimia ini juga bisa memicu perubahan perilaku anak. Korelasi gangguan perilaku yang lebih besar terjadi antara usia nol sampai 12 tahun,” ucap Arist.

Untuk itu, Arist mengeluarkan imbauan juga untuk orang tua agar lebih memilah barang yang dikonsumsi anak-anak mereka.

Disebutkan Arist, sistem kekebalan tubuh anak-anak tidak seperti orang dewasa sehingga saat ada kadar BPA berjumlah besar dalam tubuh, itu akan berujung pada gangguan kesehatan yang buruk.

“Daya tahan dan sistem kekebalan tubuh anak tidak sempurna seperti dewasa, harusnya tidak mentolerir kadar BPA,” tandasnya. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement