Connect with us

Nasional

Kemenag Siapkan Berikan Layanan Safari Wukuf Bagi Jemaah Calon Haji yang Sakit

Published

on

INFOKA.ID – Pemerintah menyiapkan layanan safari wukuf guna membantu anggota jamaah haji yang sedang sakit menuju ke Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, hadir di Arafah dari waktu matahari tergelincir tanggal 9 Dzulhijah sampai waktu terbit fajar pada 10 Dzulhijah.

“Pemerintah selalu hadir dan bertanggung jawab mensafariwukufkan seluruh jamaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah,” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, dalam keterangannya di laman resmi Kemenag dikutip Selasa (20/6/2022).

Layanan safari wukuf disediakan untuk anggota jamaah haji yang sedang sakit dan masih dapat dibawa ke Arafah menggunakan kendaraan.

Fauzin mengatakan bahwa sampai saat ini ada 90 anggota jamaah haji yang sakit dengan perincian 65 orang menjalani rawat jalan, 24 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dan satu orang dirawat di rumah sakit di Kota Madinah, Arab Saudi.

Anggota jamaah yang sakit, menurut dia, akan mendapat bantuan dan pendampingan dari petugas haji untuk bersuci serta melaksanakan prosesi ibadah.

“Termasuk mendampingi guna memberikan rasa nyaman dan tenang kepada jemaah sakit. Di samping itu juga memberikan pemahaman bahwa pada waktunya wukuf, jemaah akan disafariwukufkan,” ujar Akhmad.

Sebagai informasi, layanan safari wukuf diberikan bagi jemaah yang berhalangan melakukan rukun haji wukuf di Padang Arafah karena masalah kesehatan dengan kendaraan tertentu. Namun, layanan itu diberikan dengan persyaratan tertentu.

Selain safari tawaf, Fauzin mengatakan pemerintah akan memberikan pendampingan terkait cara bersuci dan tayamum, cara melaksanakan shalat, serta membimbing doa-doa dan zikirnya.

“Pemerintah setiap saat hadir serta bertanggung jawab mensafariwukufkan seluruh jemaah sakit yang dapat dibawa ke Arafah,” kata dia.

Di sisi lain, Fauzin menjelaskan kondisi cuaca di Arab Saudi sangat panas. Tercatat suhu tertinggi mencapai 46 derajat dan celsius suhu terendah 35 derajat celsius. Melihat kondisi itu, Ia mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk membatasi aktivitas di luar ruangan.

“Jangan menunggu haus untuk minum, menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat yang cukup,” ujar dia. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement