Regional
Kasus Meninggal Dunia Covid-19 di Kota Tasikmalaya Bertambah
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Kasus meninggal dunia pasien terkonfirmasi positif Covid 19 di Kota Tasikmalaya terus bertambah.
Kamis (19/11/2020) malam, seorang pasien reaktif PCR asal Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya meninggal dunia di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Melansir dari Pikiran-Rakyat.com, Ketua Tim Pemulasaraan jenazah covid 19, RSUD dr Soekardjo Ajat Sudrajat membenarkan adanya pasien dengan reaktif hasil PCR meninggal dunia. Menurutnya, pasien itu baru saja masuk RSUD dr. Soekardjo.
Dikatakan Ajat, terhadap jenazah tersebut dilakukan pemulasaraan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Adapun ujar dia untuk pemakaman direncanakan di pemakaman keluarga atas permintaan keluarga.
“Jenazah dilakukan Pemulasaraan sesuai protokol kesehatan Covid 19. Adapun terkait status pasien itu yang berwenang menjelaskan bukan saya,” ucapnya.
Menurutnya, pihaknya hanya bertugas melakukan pemulasaraan saja. Adapun untuk pemakaman ada tim lain sesuai tugasnya, termasuk ada pengawasannya.
Sementara itu sesuai data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah kasus yang terkonfirmasi Covid 19 sudah lebih dari 500 orang, atau tepatnya sebanyak 524 orang. Adapun kasus meninggal dunia menjadi sebanyak 22 orang.
Penambahan kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya ini terjadi setiap hari, yang berasal dari beberapa klaster yakni klaster keluarga, klaster perjalanan dan klaster pendidikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, kasus terbanyak berasal dari klaster keluarga, yang hampir tersebar di 10 kecamatan. Penambahannya pun cukup tinggi yakni 8 hingga 15 kasus per harinya.
Untuk itu pihaknya terus bekerja keras untuk menekan angka kasus agar tidak terus meningkat. Namun demikian, pihaknya berharap masyarakat jangan kendor dalam mematuhi protokol kesehatan, dengan cara disiplin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak atau 3M.
“Menekan laju penyebaran virus Corona yang efektif dengan disiplin protokol kesehatan,” ucapnya.
Menurutnya, sejauh ini disiplin protokol kesehatan sebagai cara paling ampuh dalam mengatasi penyebaran Covid-19. Untuk itu perlu kesadaran masyarakat dalam mematuhi 3M sebagai bentuk protokol kesehatan. Sebaliknya, jika masyarakat abai maka penyebarannya akan terus terjadi, ungkapnya. (*)
Sumber: Pikiran-Rakyat.com
You may like
Bencana Longsor Hingga Rumah Ambruk Terjadi di Tasikmalaya
Akibat Hujan Deras, Jalan Penghubung Tasikmalaya-Garut Tertimbun Longsor
Jaksa Sebut Terdakwa Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Purwakarta Diduga Gunakan Data Fiktif, Ada Nama Mantan Bupati
Kemenkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Varian JN.1 Masih Terkendali
Kemenkes: Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Waspadai Covid-19, Pemprov Jabar Imbau Warga Kembali Terapkan Prokes
Pos-pos Terbaru
- Hattrick! Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year 2024
- Srikandi PLN Jabar dan YBM Gelar Trauma Healing dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Korban Bencana Sukabumi
- 128.804 Pelanggan di Jawa Barat yang Terdampak Bencana Banjir & Tanah Longsor Telah Dapat Akses Listrik Kembali
- Sharp Indonesia Luncurkan Smartphone AQUOS R9, Smartphone Premium dengan Kamera Canggih dan Suara Superior
- Imigrasi Karawang Umumkan Penyesuaian Tarif Permohonan Paspor