Regional
Kasus Kematian Covid-19 di Majalengka Melebihi Rata-rata
Published
4 tahun agoon
By
admin![](https://i0.wp.com/infoka.id/wp-content/uploads/2020/10/Kenali-2-Pertanda-Terinfeksi-Covid-19-Dari-Kondisi-Hidung-1024x575.jpg?resize=740%2C416&ssl=1)
INFOKA.ID – Kasus kematian dari dampak Covid-19 di Majalengka melebihi angka rata-rata kematian di Jawa Barat.
Dilansir dari TribunJabar.id, Jubir Satgas Covid-19 Majalengka, Alimudin mengatakan pada Oktober lalu tercatat jumlah angka kematian mencapai 5,24 persen.
Sementara, per Selasa (8/12/2020) kemarin meningkat menjadi 8,9 persen menyusul total kasusnya mencapai 808 kasus.
“Padahal, tiga hari sebelumnya angka kematian masih di angka 8,1 persen. Namun naik seiring bertambahnya delapan orang meninggal dunia pada Selasa kemarin,” ujar Alimudin, Kamis (10/12/2020).
Dampak dari hal itu, angka tersebut dinilai lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Jawa Barat yang hanya sekitar 2 persen saja.
Begitu juga, secara nasional tercatat 3,4 persenan pada akhir Oktober lalu.
Kenaikan tersebut disinyalir, karena orang terpapar yang meninggal sudah lama dengan status suspek maupun probable namun menjadi positif setelah hasil swab yang baru keluar.
Sehingga, ini berpengaruh terhadap jumlah kenaikan tersebut.
Di samping itu, juga tingkat kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Majalengka disebabkan karena penyakit penyerta atau komorbid.
“Kasus kematian murni akibat Covid-19 itu, justru tidak ada. Sebab, rata-rata pasien Covid-19 dengan status atau gejala OTG hampir semuanya sembuh,” ucapnya.
Kendati demikian, Ali menjelaskan, angka kematian juga beberapa di antaranya ada yang tidak sampai tertangani karena over kapasitas ruangan isolasi di dua rumah sakit rujukan di Kabupaten Majalengka.
Peristiwa ini terjadi, salah satunya pada pasien gawat asal Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Selasa (8/12/2020) kemarin.
“Pada Selasa kemarin kami mendapatkan telepon dari kepala Puskesmas bahwa ada pasien gawat yang sudah dilarikan ke dua RSUD namun tidak bisa karena full bed. Jadi berusaha di bawa ke RS swasta di Cirebon. Tetapi sesampainya di sana kembali full dan terpaksa kembali dibawa ke Puskesmas sebelum akhirnya meninggal dunia pada Rabu (9/12/2020),” bebernya.
Melihat kejadian tersebut, Ali merasa prihatin dimana saat seorang pasien harus mendapatkan perawatan di rumah sakit, pasien tersebut harus bolak-balik mencari rumah sakit.
Ia pun berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi yang mana sejatinya, setiap rumah sakit lebih dulu mementingkan pelayanan penerimaan pasien dibanding ada tidaknya ruangan. (*)
Sumber: TribunJabar.id
![](https://infoka.id/wp-content/uploads/2020/09/logo-berita-3.png)
You may like
Kejati Jabar Tahan Kepala BKPSDM Majalengka Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong
Kejati Jabar Tetapkan Pejabat di Majalengka Jadi Tersangka Kasus Korupsi Terkait Pasar Sindang Kasih Cigasong
Dua Ruang Kelas SDN 2 Sidamukti Majalengka Ambruk, 3 Orang Terluka
Ridwan Kamil Mendorong Pengembangan Destinasi Eduwisata Agribisnis Berkelas Dunia di Kertajati
Satlantas Polres Majalengka Sita Puluhan Knalpot Bising Hasil Razia
Jaksa Sebut Terdakwa Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Purwakarta Diduga Gunakan Data Fiktif, Ada Nama Mantan Bupati
Pos-pos Terbaru
- Mendagri Sebut Ada 30 ASN yang Mengundurkan Diri untuk Maju Ikuti Pilkada 2024
- Olimpiade Paris 2024 Resmi Dibuka
- Linmas Rengasdengklok Perlihatkan Skill di Lomba PBB Seragam Lengkap
- Bupati Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Karawang, Bahas Dua Agenda
- PPATK: Pemain Judi Online Kalangan Anak Meningkat, Usia di Bawah 11 Tahun
![](https://infoka.id/wp-content/uploads/2024/04/WhatsApp-Image-2024-04-26-at-08.32.11_f0a54c4a.jpg)
![](https://infoka.id/wp-content/uploads/2024/07/WhatsApp-Image-2024-07-11-at-14.12.22_4631d2a4.jpg)