Nasional
Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Tingkatkan Literasi Keuangan
Published
7 bulan agoon
By
RedaksiINFOKA.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan peningkatan literasi keuangan para guru di seluruh Indonesia. Sehingga, para guru dapat terhindar dari pinjaman online (pinjol) yang juga menjerat kalangan pendidik.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani mengatakan, akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dan dinas pendidikan terkait. Ini sebagai upaya peningkatan literasi keuangan para guru di seluruh Indonesia.
“Supaya lebih banyak guru yang teredukasi mengenai perencanaan dan literasi keuangan agar terhindar dari pinjol, terlebih pinjol ilegal,” ucap Nunuk Suryani dalam keterangannya dikutip Rabu (15/5/2024).
Pada akhir April 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat guru merupakan kelompok profesi terbesar yang terjerat pinjol. “Tentu ini menjadi perhatian dari Direktorat Jenderal GTK,” ucap Nunuk.
Selain itu, lanjut Nunuk, Kemendikbudristek juga berkomitmen mendorong optimalisasi pembukaan formasi Guru ASN PPPK 2024. Hal ini menjadi salah satu upaya agar guru tidak terjerat pinjol.
“Ditjen GTK bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), terus mendorong dan mengadvokasi Pemda. Utamanya, untuk segera memaksimalkan rekrutmen guru ASN PPPK di daerahnya masing-masing pada tahun ini demi mengentaskan status guru honorer,” katanya.
Saat ini tercatat sebanyak 774.999 guru-guru honorer telah lulus menjadi guru ASN PPPK. Kemudian, sebanyak 241.853 formasi ASN PPPK 2024 diajukan pemerintah daerah (Pemda) per 31 Januari 2024.
Selain itu, Ditjen GTK juga menyiapkan sistem uji kompetensi untuk kenaikan jabatan bagi guru yang berkinerja baik. Ini juga sebagai upaya peningkatan kesejahteraan guru yang sudah berstatus sebagai ASN,
“Kami juga melakukan akselerasi dan transformasi pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan untuk mendorong sertifikasi profesi. Sehingga berdampak pada kesejahteraan guru,” ujarnya.(*)
You may like
Kemendikbudristek Bakal Hapus Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA di Kurikulum Merdeka
Kasus Perceraian di Karawang Cukup tinggi, Gegara Pinjol hingga Judi Online
Data PDNS 2 Terserang Ransomware, Pencairan KIP Kuliah Terpaksa Dilakukan Manual
Kemendikbudristek Tetapkan 40.541 Formasi CPNS dan PPPK 2024
Kemendikbudristek Hapus Pramuka dari Daftar Ekskul Wajib di Sekolah
Kemendikbudristek Resmi Terapkan Kurikulum Merdeka Secara Nasional
Pos-pos Terbaru
- Galaxy Tab A9+ Student Package Edition, Tablet Belajar Unggulan untuk Anak
- Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 di Karawang Meningkat Jadi 74 Persen
- Kisah Pejuang Listrik yang Tetap Bertugas Meski Rumahnya Tertimbun Longsor
- Sharp Luncurkan Inovasi Small Home Appliance untuk Keluarga Modern Indonesia
- Sinergi PLN Bersama BPBD dan Basarnas Percepat Pemulihan Dampak Banjir di Sukabumi dan Cianjur