Connect with us

Ragam

Mother Tongue Assistant, Proyek PKM-GFK Mahasiswa Unsika untuk Menjaga Kelestarian Bahasa Daerah

Published

on

Faidz dan tim tengah melakukan proses produksi video PKM-GFK.

KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali menorehkan prestasi mahasiswanya, salah satu usulan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) lolos pada tahap pendanaan skema PKM 5 bidang 2021.

PKM-GFK sendiri dapat mengasah kreativitas mahasiswa untuk menuangkan gagasan inovatif dan imajinatif di masa depan yang dapat menjawab permasalahan bangsa Indonesia.

Gagasan inovatif tersebut yaitu Mother Tongue Assistant, sebuah aplikasi berbasis artificial intelligence dan machine learning yang nantinya dapat menerjemahkan bahasa daerah ke bahasa Indonesia ataupun sebaliknya, secara real-time.
 
Mahasiswa dibalik gagasan ini yaitu Banyu Faidz Musthafa Taqwatullah (Faidz) sebagai ketua, kemudian Fauzi Alfi Yasin, Aries Adiyanto, Ciptadi Tatag Tur Raharja sebagai anggota, dan Deri Teguh Santoso sebagai dosen pendamping. Faidz yang sering travelling mengaku sering kesulitan untuk berkomunikasi dengan warga sekitar, karena hambatan bahasa yang dia alami.

Dia memikirkan suatu solusi konstruktif di masa depan melalui perwujudan aplikasi penerjemah real-time yang dapat memudahkan setiap orang berkomunikasi tanpa hambatan bahasa, khususnya bahasa daerah.
 
“Melalui gagasan mother tongue assistant ini kami ingin di masa depan hambatan bahasa daerah yang sering dialami traveller ketika mengunjungi penjuru tanah air tidak dirasakan lagi, sehingga dapat meningkatkan wisata ke pelosok dan pelestarian bahasa daerah dapat dijaga pula.” ujar Faidz.
 
Harapan lebih lanjut selain menuangkan gagasannya melalui video sebagai luaran dari PKM-GFK, Faidz berharap aplikasi ini dapat terwujud dengan dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah melalui stakeholder terkait.
 
“Kami berharap selain luaran video dari gagasan kami, kami juga ingin aplikasi ini dapat diwujudkan dengan bekerja sama Badan Bahasa Kemdikbud RI, apalagi dengan perkembangan teknologi semakin pesat akhir-akhir ini” Faidz menambahkan.
 
Terakhir, Faidz dan timnya mengucapkan terima kasih kepada dukungan semua pihak, karena saat ini mereka memiliki pengalaman yang luar biasa.
 
“Saya dan tim mengucapkan terima kasih kepada dosen pendamping kami, Bapak Deri Teguh Santoso yang telah mendampingi dalam pembuatan proposal hingga pelaksanaannya, juga kepada pihak kampus yang mendukung akselerasi prestasi mahasiswa, dan Kemdikbud yang telah mendanai usulan PKM-GFK kami.” tutup Faidz. (rls)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement