Connect with us

Regional

Ibu di Karawang Diproses Hukum Marahi Suami Mabuk-mabukan Ngaku Diteror Orang

Published

on

INFOKA.ID – Valencya (45) ibu rumah tangga di Karawang, terdakwa kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) marahi suami mabuk-mabukan diancam orang tak dikenal.

Dia mengaku ditelepon seseorang agar tidak bicara banyak dengan media. Jika masih bicara dengan media dan menjadi viral sejumlah pengusaha Taiwan akan melakukan perlawanan.

Pengusaha Taiwan ini disebut-sebut teman dari mantan suaminya, Chan Yun Ching, warga negara asal Taiwan yang punya jejaring dengan pengusaha Taiwan di Indonesia.

Intimidasi yang diterima Valencya, ia mengaku ditelepon seseorang yang tak dikenalnya dan meminta untuk tidak berbicara kepada media.

Valencya menceritakan peristiwa itu itu terjadi Jumat (19/11/2021). Saat itu mendapatkan telepon yang memintanya untuk tidak membuah heboh lagi di media.

Kalau saja ia kembali membuat heboh dan berbicara kepada media, Valencya mendapatkan ancaman kelompok pengusaha akan melakukan perlawanan.

“Hari Jumat (19/11/21) kemarin, saya mendapat telepon dari seseorang agar saya tidak membuat heboh lagi. Jika masih bicara dengan media mereka mengancam akan keluar. Maksudnya mereka akan bersatu membela, Chan Yu Ching,” kata Valencya, didampingi putri pertamanya, Angie, pada Minggu (21/11/2021).

Valencya menyebutkan, selama terjerat perkara tersebut, ia mengaku sudah beberapa kali mendapatkan intimidasi. Namun, ia mengatakan kali ini dirinya mengaku lebih siap untuk menghadapi kasusnya.

Ia sudah memasrahkan segala keputusannya kepada hakim di Pengadilan Negeri.

“Sebelumnya saya suka takut jika sudah mendapat intimidasi seperti itu. Tapi sekarang saya sudah tidak meladeni lagi setiap ancaman. Biar saja saya pasrahkan semua ini menunggu vonis hakim,” katanya.

Chan Yung Chang berasal dari Taiwan. Saat ini telah menjadi WNI. Selama di Indonesia, Valencya mengatakan, Chan banyak bergaul dengan warga Taiwan yang ada di Indonesia. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement