INFOKA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 284 orang, 122 di antaranya sudah berhasil teridentifikasi, Rabu (23/11/2022).
Sampai saat ini, pencarian korban di reruntuhan bangunan dan tanah longsor terus dilakukan tim search and rescue (SAR) gabungan di empat lokasi yang menjadi pusat gempa.
BPBD Jabar juga merilis jumlah warga yang dinyatakan hilang mencapai 151 orang. Adapun jumlah warga yang mengalami luka-luka 1.585 orang serta pengungsi 58.362 orang.
Total rumah yang rusak akibat guncangan gempa mencapai 28.078 unit dengan rincian rusak ringan 8.634 unit, rusak sedang 3.723 unit, dan rusak berat 14.811 unit.
Sementara itu, Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap 151 orang yang dinyatakan hilang. Total ada 796 personel gabungan yang disebar di sejumlah wilayah yang terdampak.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bandung Jumaril sekaligus SAR Mission Coordinator mengatakan, Basarnas telah menyusun rencana operasi SAR pada hari ketiga pencarian ini.
Mereka membagi dua rencana pencarian. Yakni, search plan bagi potensi SAR dan search plan bagi tim Basarnas.
“Rencana operasi SAR hari ini, Rabu (23/11/2022), dibagi menjadi 2, search plan bagi potensi SAR dan search plan bagi Tim Basarnas,” kata Jumaril, Rabu (23/11/2022).
Personel yang ditugaskan dalam operasi search plan potensi SAR terbagi dalam 12 tim ke kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa antara lain Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Cilaku, Bojongpicung, Cibeber, Sukaresmi, Cikalong Kulon, Saluyu dan Pacet.
“Tugas SRU yaitu melakukan pengecekan atau asesmen wilayah terdampak gempa pada sector yang sudah ditentukan (kecamatann), memastikan di tiap-tiap lokasi tersebut sudah tidak ada lagi dibutuhkan upaya pencarian dan pertolongan,” ujar Juamaril.
Ia menuturkan, apabila tim menemukan spot atau dugaan keberadaan korban dan dibutuhkan bantuan pencarian serta pertolongan agar SRU menginformasikan koordinat kepada pos SAR gabungan, melaksanakan aksi pencarian dan pertolongan pada spot tersebut.
Sedangkan operasi search plan untuk tim Basarnas dibagi menjadi empat sektor pencarian. Yakni Sektor I Kampung Cugenang RT 02, Sektor II Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Sektor III Kampung Salakawung Desa Sarampat, Sektor IV Warung Sate Sinta.
“Mereka dibekali dengan rencana evakuasi jika korban ditemukan akan dibawa ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans,” katanya.
Dengan rencana evakuasi jika korban ditemukan akan dibawa ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans.
Di luar itu, mereka pun bertugas mendistribusikan logistik untuk pengungsi yang berada di wilayah sulit diakses karena jalur darat terganggu, di antaranya di Desa Talaga, Kecamatan Cugenang.
“Kami juga menyalurkan logistik untuk pengungsi menggunakan Helly BO-105 Basarnas,” tutup dia.
Kekuatan personel tercatat 796 personel, terdiri atas, Basarnas Bandung, Kantor Pusat Basarnas, Crew Heli HR-3604, Basarnas Special Group, Kantor SAR Jakarta, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Cilacap serta relawan dan potensi SAR.
Alut yang digunakan antara lain 3 Unit Truck Personel, 3 Unit Rescue Truck, 4 Unit Rescue Compartment, 3 Unit Rescue Car Double Cabin, 2 Unit Motor Trail, 5 Unit Palsar Ekstrikasi, 4 Set Palsar CSSR 2 Set Alkom, 3 Set alat Evakuasi, 1 Set GPR (Ground Panatrating Radar), 3 Unit Tenda Posko dan 1 set Pal Medis. (*)