Regional
Polemik Pengelolaan Limbah Komersil di PT HK Pati, H ME Suparno Beberkan Fakta Kebenaran
Published
6 bulan agoon
By
Redaksi
KARAWANG – Ketua Umum (Ketum) LSM Laskar NKRI, H ME Suparno beberkan fakta terkait asal mula perseteruannya dengan salahsatu pengusaha pengelola limbah komersil berinisial TH. Hal itu disampaikan dalam keterangan persnya di Caffee Dewasena, Kamis (1/8/2024).
Diungkapkan Suparno, pihaknya akan menyampaikan terkait permasalahan dengan TH bermula pada tahun 2004 lalu, saat ia diminta bantuan oleh TH.
“Saat itu kami diperbantukan oleh TH, ia menyuruh saya untuk mengurus perusahaan, pada saat itu faktanya kami ditinggalkan ketika dia mendapat keberhasilan,” ungkap Suparno, Kamis (1/8/2024)
Dikatakan Suparno, pada tahun 2018 pihaknya mengajukan kerjasama, sesuai prosedur dan sesuai hukum legalitas, memakai perusahaan milik putra daerah, selama persyaratan mumpuni dan diterima oleh Direktur HK Pati, Hendra pada waktu itu.
“Selama bisnis kami profesional, kami menunjukan semua legalitas bahkan kami diminta mengajukan harga, ini harus dipahami agar tidak simpang siur,” jelasnya.
Suparno menambahkan, pada tahun 2019 sudah akan ada kesepakatan dengan pihak HK Pati, namun TH mengatakan jangan mau bersaing dengannya.
“Saudara Ketum cukup duduk manis terima uang fee nominal 400 perkilogram,,” kutip Suparno menirukan ucapan TH.
Masih Suparno menambahkan, namun faktanya tidak sesuai, sehingga mempertanyakan selaku orang biasa ia merasa punya hak, tidak sesuai, pihaknya berhak menuntut karena waktu itu ada perjanjian bisnis to bisnis.
“Faktanya yang di dalam perjanjian 400 rupiah betul kami menerima namun tidak sesuai, karena ada kedzaliman barang yang disampaikan kepada saya dikebiri, ditutupi, tidak sesuai dan tidak transparan,” bebernya.
Sambung masih Suparno mengatakan, pihak TH tidak sadar, malah membuat flaying viktim, propaganda, bahkan mendatangkan ormas luar ini sangat miris dengan adanya hal seperti itu. Ini perusahaan, idealnya bersaing secara legalitas sejauh mana perijinannya.
“Ini yang kita ajukan bukan saya memeras, mencuri, merampok, fakta dia sendiri yang mempolitisir propaganda terhadap diri saya kesannya tidak tahu diri,” tegasnya.
Ketika memang kebenaran harus ditegakkan, Suparno menjelaskan, TH malah membuat propaganda, mendatangkan ormas dari luar, jadi bukan dirinya yang membuat tidak kondusif.
“Dia yang tidak sadar, pertama berkawan dengan saya, dia sendiri mengatakan itu, dia melupakan sejarah seiring berjalan waktu ketika dia ada kendala, dia sendiri, meminta bantuan saya,” paparnya.
“Artinya tidak ada saya memeras, apalagi darah saya mau diminum, kalau memang dia salah, cepat bertobat bukan membuat propaganda karena kita mengharapkan kebenaran,” imbuhnya.
“Ini momentum bersejarah, karawang harus kondusif menyatu, kita tidak antipati dengan siapapun yang datang ke karawang, tapi jika dia macam-macam, kami akan bersama untuk menegakan kebenaran, wajar kami berusaha di karawang, jadi semua jangan gagal paham,” pungkasnya. (cho)

You may like
Ikrar Setia NKRI, Dua Narapidana Terorisme di Lapas Karawang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Diduga karena Kelalaian Sekolah, Siswa SMA Negeri 4 Karawang Gagal Ikut SNBP
Pertama di Indonesia, Pupuk Kujang Uji Coba Produksi Hybrid Green Ammonia untuk Kurangi Batu Bara
Karang Taruna dan Baladewa Karawang Sepakat Batalkan Aksi Demo RSUD Rengasdengklok
Kesempatan Emas: DPD NasDem Karawang Gelar Program Magang untuk Mahasiswa
Sebanyak 12 Warga Karawang Jadi Korban Perdagangan Orang di Kalimantan
Pos-pos Terbaru
- Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Raih Penghargaan Avirama Nawasena 2025
- Pertamina Patra Niaga Tambah Stok 2,5 Juta Tabung LPG 3 Kg di Regional JBB
- Ikrar Setia NKRI, Dua Narapidana Terorisme di Lapas Karawang Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
- Ratu Dewa dan Prima Salam Tanda Tangani 9 Poin Fakta Integritas untuk Pilwako Palembang
- Diduga karena Kelalaian Sekolah, Siswa SMA Negeri 4 Karawang Gagal Ikut SNBP


