Connect with us

Regional

Jumlah Penerima Bantuan Pangan Nontunai di Jawa Barat Alami Penurunan, Jadi 2,8 Juta Keluarga

Published

on

INFOKA.ID – Setelah pemerintah daerah melakukan verifikasi dan validasi terhadap data sebelumnya, jumlah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Sembako 2021 di Jawa Barat alami penurunan.

Yang pada data sebelumnya jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Sembako di Jabar di awal 2021 itu sebanyak 3,3 juta KPM. Namun setelah diverifikasi ali jumlah KPM yang berhak menerima bantuan tersebut menjadi 2,8 juta KPM berupa sembako senilai Rp200.000 per KPM setiap bulannya.

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Dinsos Jabar Marwini mengatakan, 3,3 juta KPM itu alokasi di 2021.

Namun, 3,3 juta KPM itu tidak semua valid dan pihaknya mempunyai tugas untuk memverivali data tersebut yang berlangsung dari akhir Februari hingga Maret kemarin.

“Kita berjibaku sampai ditutup yang terakhir tahap 3 itu 27 Maret. Dari 3,3 kita berhasil memverifikasi 2,8 juta KPM. Ada sekitar 492.000 KPM yang akan menjadi pekerjaan rumah kami untuk verivali kembali,” ujar Marwini, Selasa (6/4/2021).

“Tapi selama mereka masuk di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) itu notifikasi tidak mampu, maka pihaknya harus membantu mereka memverifali data mereka,” katanya lagi.

Menurut dia, penerima bantuan sosial khususnya BNPT harus terdaftar dalam DTKS dan memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Pendataan awal dilakukan di tingkat desa hingga akhirnya terverifikasi di SIKS-NG kementerian sosial sesuai dengan nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri.

“Kalau ternyata datanya tervelivali tidak valid, Dinsos kerjasama dengan dukcapil untuk segera memverivali sehingga KPM bisa kembali masuk pada DTKS kemensos dan kembali berhak mendapat program subsidi dari pemerintah,” ujar dia.

Dikatakan Marwini, Jabar punya angka terbesar 4,8 juta KK di DTKS dengan 16 juta jiwa penduduk.

“Kita sudah melakukan gotong royong seluruh pic pengelola data kota kita perbaiki data DTKS sehingga penerima bansos itu kepada KPM yang valid, NIK padan dengan disdukcapil kemendagri dan beralamat lengkap nah itu yang dapat alokasi bansos dengan tepat sasaran,” ujar dia.

Sementara itu, untuk penyaluran bulan Januari dan Februari sudah dilakukan tepat waktu kepada 3,3 juta KPM di Jabar. Namun untuk Maret akan digabungkan dengan April ini.

Hal itu dikarenakan pada Maret ada perintah untuk melakukan verivali KPM oleh Kemensos.

Untuk Maret terhenti karena ada kewajiban verifali dari kemensos maka penyaluran ditunda. Atas perintah presiden Maret April disalurkan bareng di akhir bulan Maret kemarin.

“Kita data 2,8 KPM tapi yang sudah siap 2,2 juta nanti ada ada perintah bayar berikutnya tergantung data yang kita perbaiki. Mudah-mudahannya 2,8 juta KPM itu bisa salurkan bulan ini,” ucap dia.

BNPT merupakan bantuan sembako yang terdiri dari bahan pangan yang mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati serta vitamin dan mineral. Pemilik KPM dapat bertransaksi atau mendapatkan bahan pangan tersebut di e-warong yang tersebar di daerah.

“Program Sembako ini sangat bermanfaat karena yang diberikan bahan pangan untuk eliminasi stunting karena Jabar masih tinggi. Maka diupayakan tepat sasaran karena ini sangat bermanfaat terutama untuk masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah yang masuk di DTKS,” ujar dia. (*)

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement