Connect with us

Bisnis

Pemberdayaan Masyarakat dan UMKM jadi Fokus PKBM Assolahiyah Melalui “SAKURIR”

Published

on

KARAWANG – Kehadiran aplikasi layanan antar kirim barang atau makanan “SAKURIR” di Kabupaten Karawang, yang merupakan program pemberdayaan di PKBM Assolahiyah, kini dianggap sebagai bantuan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Karawang.

Dengan program yang inovatif dari PKBM Assolahiyah ini lebih menitik beratkan kepada pengembangan UMKM khususnya di daerah pesisir Karawang agar bisa dikenal luas. Dalam aplikasi Sakurir ini, pelaku UMKM bisa memasarkan barang dagangannya lebih luas lagi secara efektif dan dengan performa layanan yang maksimal.

General Manager Sakurir sekaligus ketua PKBM Assolahiyah, Heru Saleh mengatakan layanan aplikasi sakurir ini merupakan hasil karya dari para tutor PKBM yang mempunyai kemampuan IT dan mempunyai visi misi yang sama yaitu pengembangan UMKM.

“PKBM Assolahiyah merangkul PKBM dan tutor yang lain untuk bisa mewujudkan program pemberdayaan UMKM melalui layanan aplikasi Sakurir, mudah mudahan dengan layanan aplikasi ini, para pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Karawang bisa menjadi lebih maju,” kata General Manager Sakurir, Heru Saleh saat diwawancara Infoka.id.

Salah satu merchant yang sudah bergabung dengan Sakurir yaitu Cigo Mba Sus mengaku dengan hadirnya Sakurir ini sangat membantu para pelaku UMKM khususnya didaerah pesisir Karawang untuk bisa lebih dikenal luas.

“Dengan hadirnya Sakurir di daerah Cilamaya karena kedai Cigo Mba Sus terletak di Dusun Turisari, Cilamaya Wetan ini sangat membantu bagi kami para pelaku usaha. Semenjak ada Sakurir, orderan Cigo Mba Sus semakin lancar dan gak kuatir lagi dengan permintaan Delivery Order atau antar order. Intinya jadi lebih mudah dan pesananpun cepet sampai ke tangan konsumen, jadi kami pelaku usaha bisa lebih fokus ke produksi dan pemasaran, pokoknya sangat membantu sekali,” ungkap Founder dan Owner Cigo Mba Sus, Susi Nurbaeti.

Tomi (21), salah satu driver yang tergabung dalam Arjuna Sakurir tersebut mengaku terbantu karena diakuinnya, ia baru saja kehilangan pekerjaannya karena ada pandemi Covid 19, sehingga pihaknya memutuskan untuk bergabung dengan Sakurir.

“Saya bergabung dengan Sakurir pada bulan september 2020. Alhamdulillah untuk saat ini dalam sehari bisa sampai 20 tarikan dan itu saya narik tidak full 12 jam, hanya di jam jam tertentu saja, yang jelas terbantu dengan bergabung bersama tim Sakurir mudah mudahan ini bisa terus berkembang kedepannya,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu customer Sakurir, Vilda (27) warga Cilamaya Wetan mengaku sudah sejak pertama berdiri menggunakan jasa layanan Sakurir karena menurutnya, manfaat dari layanan Sakurir ini sangan ia rasakan selama ini.

“Sangat bagus dan pastinya sangat bermanfaat banget dengan adanya Sakurir ini khususnya didaerah yang ingin memesan makanan di mol atau restoran namun dengan harga ongkir yang terjangkau,” jelasnya.

Perlu diketahui, layanan aplikasi Sakurir ini memiliki beberapa fitur layanan diantaranya, Saojeg, Samobileun, Samenu, Satoko dan Ngirim Barang.

“Kedepan tim management akan mensosialisasikan program pemberdayaan masyarakat dan UMKM melalui aplikasi Sakurir ini ke kabupaten dan propinsi lain serta menggandeng PKBM diseluruh Indonesia untuk turut serta mengembangkan UMKM diseluruh Indonesia,” kata Heru.

Diungkapkannya, PKBM sebagai Lembaga yang fokus dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat memang seyogyanya harus mengikuti apa yang dibutuhkan masyarakat di jaman digital.

“Apalagi di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, jasa pesan antar juga sangat dibutuhkan dimasa pandemi ini,” pungkasnya. (adv)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement