Connect with us

Regional

Pasien Covid-19 di Jabar Membludak, Asrama Haji Bekasi Dijadikan Rumah Sakit

Published

on

INFOKA.ID – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan akibat membludaknya pasien yang terpapar Covid 19, beberapa rumah sakit saat ini sudah diatas 70 persen dan sudah dinyatakan tinggi menurut standar WHO. Berdasarkan Info Covid-19 Jabar memang beberapa hari terakhir ini lebih dari 1.600 orang per hati terpapar Covid 19.

Dari itulah Uu Ruzhanul Ulum mengaku akan menjadikan wisma haji di Bekasi untuk dijadikan Rumah Sakit khusus Covid 19 dan juga dipakai untuk tempat karantina orang yang terpapar Covid 19.

“Kami sudah membicarakan hal ini dengan Kementrian Agama, dan Kemenag sendiri sudah memberikan izin untuk digunakan wisma haji jadi rumah sakit atau tempat karantina yang terpapar Covid 19,” Uu Ruzhanul Ulum dilansir dari DeskJabar.com, Sabtu 5 Desember 2020.

Kemudian menurut Wakil Gubernur Jawa Barat, pihaknya juga lagi mengupayakan untuk menambah kuota pasien Covid 19 di beberapa rumah sakit, kalau sebelumnya hanya dikasih kuota 30 orang, diharapkan ditambah lagi. “Berbagai upaya kami lakukan untuk mengantisipasi penambahan kasus terpapar Covid 19,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Uu Ruzhanul Ulum juga mengaku prihatin atas membludaknya angka kasus terpaparnya Covid 19 di Jawa Barat. Peningkatan tersebut hampir merata dibeberapa kabupaten/kota di Jawa Barat, bahkan di Bandung Raya terjadi peningkatan signifikan hingga masuk pada zona merah.

“Pertama saya merasa prihatin atas kejadian yang menimpa beberapa orang di Jabar dan di indikasikan peningkatannya agak banyak. Tetapi sebenarnya itu minggu ke belakang
kalau dari minggu kemarin kita sudah terkendali dibuktikan dengan tingkatan reproduksinya mendekati normal,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.

Dijelaskan Uu Ruzhanul Ulum, dilihat dari angka memang terlihat banyak tapi kalau dibandingkan jumlah penduduk, terlihat masih normal karena penduduk Jawa Barat sebanyak 50 juta jiwa. “Kalau diprosentasekan dari 50 juta jiwa hanya berapa persennya saja yang terpapar Covid 19, kalau dihitung hitung sih masih dibawah standar yang disarankan WHO,” ujarnya.

Namun meski begitu pihaknya terus melakukan upaya agar dan selalu mengingatkan agar masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. “Kita tetap harus bisa melaksanakan apa yang dilaksanakan pemerintah dalam menangani Covid 19,” ujarnya.

Ada tiga benteng dalam mengantisipasi, pertama pola hidup bersih sehat dan 3M. Benteng kedua adalah pengetesan terus biasanya di Jabar 50 ribu per minggu, cuman alatnya habis jadi 30 ribu per minggu.

Ketiga kesigapan pihak untuk mengantisipasi hal semacam itu. Kalau ada yang kena ditindaklanjuti ada laporan langsung diantasipasi.

“Harus terus disiplin, harus terus dicek dan harus diantisipasi sedini mungkin agar penyebarannya bisa dikendalikan,” ujarnya. (*)

Sumber: DeskJabar.com

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement