Connect with us

Nasional

Menhub Prediksi Sekitar 71,7 Persen Masyarakat Indonesia Lakukan Mudik Lebaran

Published

on

INFOKA.ID – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 193,6 juta orang akan melakukan mudik Lebaran.

Budi mengatakan, pergerakan masyarakat dengan skala besar tersebut harus diantisipasi dengan baik.

“Angka ini memang besar dan termasuk di dalamnya pergerakan di dalam kota, antar kota di aglomerasi hingga antar provinsi. Aglomerasi ini seperti di Jabodetabek, Yogyakarta dan sekitarnya maupun Surabaya dan tempat-tempat yang lain,” kata Menhub dalam keterangannya dikutip Jumat (5/4/2024).

“Tahun lalu juga kita memverifikasi angka 123 juta dengan pergerakan masyarakat melalui mobile positioning, dan angkanya benar. Nah, angka tersebut sebenarnya justru bisa dipakai sebagai peringatan untuk mempersiapkan ini dengan serius,” ujarnya.

Budi memastikan, pihaknya bersama para stakeholder terkait berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Pada tahun ini pemerintah mengusung tagline Mudik Ceria Penuh Makna pada Lebaran kali ini.

Harapannya, pelaksanaan mudik Lebaran Tahun 2024 dapat berjalan dengan aman, nyaman, selamat, dan berkesan. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Menhub juga meminta seluruh pihak siap menyambut dan mengantisipasi lonjakan pemudik.

Khususnya di wilayah Jawa Tengah sebagai daerah tujuan perjalanan terbesar dan Jawa Timur sebagai daerah asal perjalanan terbesar.

“Sejalan dengan itu, Bapak Presiden juga mengimbau agar masyarakat melakukan mudik lebih awal,” ucapnya.

“Ini penting untuk menghindari penumpukan kendaraan pada puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada tanggal 6-8 April 2024. Serta puncak arus balik pada tanggal 14 April 2024,” katanya.

Kemudian, Menhub juga memaparkan pihaknya telah menyiapkan kebijakan pengaturan mobilitas pada masa Lebaran 2024 untuk semua moda transportasi. Beberapa di antaranya meliputi pembatasan operasional kendaraan angkutan barang, mempersiapkan cadangan sarana angkutan di semua moda.

Selanjutnya memastikan kelaikoperasian angkutan dengan melakukan ramp cek, melakukan rekayasa lalu lintas di titik rawan kemacetan, bencana, dan kecelakaan. Serta berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, BNPB, Kementerian ESDM, hingga Kementerian PUPR.

Menhub juga mengimbau agar masyarakat mudik menggunakan angkutan umum massal dari pada mobil pribadi atau sepeda motor.

“Secara khusus yang ingin saya sampaikan bahwa seyogyanya lakukan mudik dengan angkutan massal,” katanya.

“Mobil pribadi apalagi motor, saya kira tidak digunakan. Terutama motor karena kecelakaan banyak 70 persen kecelakaan karena motor dan kita menyediakan juga fasilitas mudik gratis,” ujarnya.(*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement