Connect with us

Regional

Dua Sekolah di Sumedang Siap Gelar KBM Tatap Muka

Published

on

INFOKA.ID – Pemkab Sumedang menunjuk dua SMA untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi COVID-19.

Dua sekolah yang dipersiapkan terdiri SMAN Tanjungkerta dan SMA Al Mustofa. Pemkab Sumedang secara bertahap membuka sekolah lainnya jika percobaan di dua SMA tersebut aman dan tidak ada kendala.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengungkapkan diterapkannya pembelajaran tatap muka di sekolah ini karena angka reproduksi COVID-19 di Sumedang masih terkendali, kendati angka kasusnya naik-turun.

“Saat ini masuk zona kuning atau resiko rendah. Untuk itu, pertama satu sekolah dulu yang akan melaksanakan kegiatan belajar tatap muka pada minggu depan (Senin 12 Oktober),” kata Dony dilansir dari Detikcom, Sabtu (10/10/2020).

Ia menyebutkan sekolah yang akan menggelar KBM tatap muka pada minggu pertama adalah SMAN Tanjungkerta. Setelah itu, dilanjutkan pada minggu kedua yaitu SMA Al Mustofa.

“Setelah melakukan pengecekan terakhir di SMA Negeri Tanjungkerta kesiapan sarananya, SOP, dan semua perangkatnya sudah baik. Bahkan kita melakukan simulasi dengan menghadirkan siswa langsung,” kata Dony.

Selain itu, Dony menjelaskan, kapasitas di sekolah hanya diperbolehkan 100 orang siswa. Satu kelas hanya dapat diisi sepertiganya saja, sehingga ada jarak antara para siswa di kelas.

“Sementara setengahnya lagi mengikuti melalui aplikasi Zoom di rumah masing-masing, dengan guru melakukan live di kelas,” ucap Dony.

Ia memastikan sebelum melaksanakan KBM tatap muka ini, setiap guru yang akan mengajar wajib swab test guna memberikan rasa aman bagi siswa dan orang tua. Hal itu sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

“Setiap guru-guru sudah di-swab test dan itu sudah lama persiapannya sebelum pelaksanaan simulasi belajar tatap muka,” tutur Dony.

Dalam pelaksanaannya nanti, kata Dony, pihaknya juga akan memonitoring kegiatan belajar tatap muka tersebut bersama Gugus Tugas COVID-19. Kemudian bagi guru yang mengajar diminta untuk selalu mengingatkan siswanya menjalankan protokol kesehatan.

“Nanti akan terus kami evaluasi perkembangan tatap mukanya, akan ada tahapan sampai siswa yang datang jumlahnya mencapai setengah dari kapasitas sekolah,” ucap Dony. (*)

Sumber: Detikcom