Connect with us

Regional

Diusir Oknum Pengusaha Limbah di Karawang, Karang Taruna Akan Gelar Aksi di PT HK Pati Selama Sepekan

Published

on

KARAWANG – Beredar video di berbagai Media Sosial (Medsos) terkait aksi pengusiran kepada sejumlah Karang Taruna Desa Parung Mulya yang hendak melakukan silaturahmi kepada pihak perusahaan PT HK Pati yang dilakukan oleh Oknum Pengusaha Pengelola Limbah Ekonomis yang mengatasnamakan Madura.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Hukum dan HAM Karang Taruna Kabupaten Karawang, Yaya Taryana mengungkapan, pihak Karang Taruna Desa Parung Mulya sebelumnya sudah melayangkan surat ke PT HK Pati, tetapi memang belum ada jawaban.

“Menurut konsep perdata tidak ada penolakan berarti mempersilahkan, maka akhirnya Karang Taruna datang pada Hari Senin (29/7/2024) pukul 09.30 WIB ke PT HK Pati,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).

“Rekan-rekan Karang Taruna setempat jumlahnya 25 orang yang datang, itupun hendak menanyakan terkait silaturahmi dan audiensi dengan pihak PT HK Pati,” imbuhnya.

Yaya menambahkan, saat itu Ketua Karang Taruna Desa Parung Mulya masuk ke ruang Security untuk konfirmasi kepada manajemen untuk menanyakan terkait waktu pertemuan.

“Di dalam sudah ada sekelompok orang berbaju berwarna merah-merah, awalnya tidak tau, kurang lebih 10 menit ada di ruang Security, di sana ada Kepolisian dan TNI, Karang Taruna menganggap biasa saja, namun ada sekelompok orang yang dikenal pengusaha limbah,” terangnya.

Masih Yaya menambahkan, orang tersebut berinisial TH bersama anaknya inisial TM, mereka menarik kerah baju Ketua Karang Taruna Desa Parung Mulya, Mail, sehingga rekaman videonya menjadi viral di Medsos.

“Yang lainya ikut mendorong atau menyeret keluar, didorong dengan perkataan tidak mengenakan dan tidak sopan, dikatakannya; kamu mau ngapain di sini keluar kamu,” ucap Yaya menirukan ucapan orang tersebut.

Sambung masih Yaya menambahkan, selanjutnya seperti video yang beredar, teman Karang Taruna diusir dari orang yang menyebut dirinya Madura.

“Jangan berani, kami Madura,” kembali Yaya menerangkan dengan menirukan ucapan orang tersebut.

“Kami menayangkan ucapan dari sekelompok orang yang mengatasnamakan Madura yang saat itu bersama pengusaha berinisial TH, karena bisa menimbulkan rasial,” tambah Yaya.

Dijelaskan Yaya, jika pihak Karang Taruna Desa tidak tahu menahu, akhirnya balik kanan ke Sekretariat Desa Parung Mulya. Setelah video tersebar di Medsos, akhirnya memancing reaksi dari rekan-rekan Karang Taruna Kecamatan, Kabupaten, bahkan Provinsi dan Nasional.

“Ini sudah menjadi sorotan karena terjadi pengusiran yang sangat memalukan dengan perkataan yang tidak pantas bahkan rasis yang dilakukan salah satu pengusaha limbah yang berinisial TH,” paparnya.

Dikatakan Yaya, usai pihak Kepolisian dan TNI meredakan situasi, akhirnya Karang Taruna memutuskan untuk mengambil opsi penegakan hukum ke Polres Karawang.

“Kami melaporkan yang diduga melakukan tindakan pidana yaitu TH dan TM, pertama perbuatan tidak menyenangkan, karena di situ ada kontak fisik bukan hanya ucapan, lalu ada provokatif dan ujaran kebencian yang dilakukan sekelompok orang,” bebernya.

Yaya menegaskan, pihaknya segera akan melayangkan surat kepada pihak PT HK Pati, karena perusahan dianggap tidak koperatif dan responsif, artinya ada upaya pembiaran dari pihak HK Pati, sehingga perlu diminta penjelasan kepada perusahaan.

“Kenapa hal seperti ini terjadi, karena kita sudah melayangkan surat, harusnya dari perusahaan mengatur waktu. Kita akan meminta pertanggungjawaban perusahaan, kita juga akan melakukan aksi selama satu minggu,” tegasnya.

Disampaikan Yaya, peserta aksi tidak hanya keluarga besar Karang Taruna se-Karawang, tapi juga Kabupaten/Kota tetangga seperti Bekasi Purwakarta, Bogor dan Subang. Seperti dilihat bersama di medsos, teman Karang Taruna diusir di daerahnya sendiri, artinya diusir di rumah sendiri, tentu mengundang reaksi solidaritas.

“Padahal Pengusaha boleh berusaha di Karawang mencari uang di Karawang, tapi jangan injak harga diri Warga Karawang,” pungkasnya. (cho)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement