Connect with us

Regional

Dijanjikan Kerja di Kafe, Perempuan Muda Sukabumi Dipaksa Jual Diri di Pangkalpinang

Published

on

INFOKA.ID – Wanita berinisial SR (25) diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Kasus itu berawal saat korban melihat iklan lowongan kerja di media sosial sekitar dua pekan lalu. Lowongan kerja tersebut mengiming-imingi SR akan bekerja di sebuah kafe dan restoran.

Saat itu SR mencoba menghubungi nomer yang tertera di info lowongan kerja tersebut, alhasil ia dijemput pada 15 Juni 2022.

“Saya coba hubungi nomor telepon yang tertera di iklan tersebut dan dijemput oleh travel pada tanggal 15 Juni 2022 ke rumah saya. Setelah itu lalu diantar ke Bandara (Soekarno-Hatta) dan terbang (ke Pangkalpinang) dan tiba pada Kamis (16/6/2022) kemarin,” ujarnya saat dihubungi media seperti dilansir TribunJabar.id, Jumat (17/6/2022).

Lebih lanjut SR mengatakan, yang berangkat untuk kerja ke Pangkalpinang hanya dirinya dan satu orang warga Bandung. Dengan diantar oleh sopir travel, ketika tiba di bandara dia mendapatkan kemudahan dalam keberangkatan dan menduga ada sindikat dalam kasus TPPO ini.

Saat sampai di Pangkalping SR kaget karena tidak ditempatkan di kafe ataupun restoran seperti yang dijanjikan sebelum keberangkatan.

Di sana SR mengaku dibawa masuk ke lingkungan hiburan malam semacam tempat karaoke.

Ia mengaku disuruh jual diri alias bekerja di bidang prostitusi.

“Tadi malam juga disuruh open BO. Ada yang dari melihat, ada juga dari jalan, kita duduk di kursi. Jadi kita harus menawarkan diri. Saya takut ingin pulang,” ucapnya.

Tidak betah dan ketakutan dengan kondisi yang dialaminya, SR telah meminta dipulangkan ke Sukabumi kepada pihak penyedia pekerjaan tersebut.

Namun, SR tidak diperbolehkan pulang dengan alasan sudah dikontrak selama enam bulan.

“Jadi aku teh katanya udah dikontrak 6 bulan, awalnya bilang mes gratis, ongkos gratis akhirnya jadi harus bayar, saya mau kabur takut banyak yang ngawasin” ungkapnya.

RS pun menceritakan di tempatnya itu banyak anak dibawah umur yang sebagian juga meminta untuk dipulangkan.

“Banyak yang ingin pulang, ada yang umurnya masih 20 tahun dari Bandung dia sama ingin pulang nangis terus, tolongan kami a, kita ingin pulang,” tandasnya. (*)

Sumber: TribunJabar.id

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement