Regional
Demo Omnibus Law di Bandung Ricuh, Mobil Polisi Dirusak
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Aksi demo tolak pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja di Bandung berujung ricuh. Massa merangsek masuk ke gedung DPRD Jabar hingga merusak mobil polisi.
Dilansir dari Detikcom, aksi demo dilakukan di depan gedung DPRD Jabar pada Selasa (6/10/2020). Sejak sore, massa aksi yang didominasi mahasiswa ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jabar.
Massa tampak mendorong-dorong pagar DPRD Jabar. Sementara itu, di dalam gedung, polisi sudah bersiaga.
Massa kemudian mulai melempar sejumlah benda ke arah polisi yang berjaga. Bahkan terlihat seperti bom molotov yang mengeluarkan api ke arah polisi.
Massa kemudian berhamburan saat gas air mata ditembakkan. Massa berhamburan ke sejumlah arah.
Bahkan mobil polisi yang terparkir jauh dari gedung DPRD Jabar pun menjadi sasaran perusakan. Kaca depan kanan dan kiri hancur. Bahkan, berdasarkan pantauan, beberapa orang naik sampai ke kap dan atap mobil.
Hingga berita ini ditulis, polisi masih berjaga. Sementara itu, massa sudah berhamburan. Polisi menggunakan pengeras suara meminta massa membubarkan diri.
Demonstran Ricuh di DPRD Jabar, Polisi Tangkap 10 Orang
Polisi menangkap 10 orang yang diduga terlibat kericuhan di depan gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (6/10/2020) petang. Mereka ditangkap oleh personel Tim Prabu dan Satreskrim Polrestabes Bandung.
“Kemungkinan ada 10 orang yang diamankan oleh Tim Prabu dan reserse. Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal,” ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di lokasi kejadian.
Sebelumnya, kericuhan pecah setelah pengunjuk rasa yang awalnya menolak omnibus law UU Cipta Kerja mulai berbuat onar dengan melemparkan batu dan petasan ke arah polisi. Demonstran pun berupaya menguasai gedung DPRD Jabar dengan mencoba menjebol pagar besi. Massa bisa dikendalikan setelah tim Raimas menembakkan gas air mata dan memecah massa ke berbagai arah.
“Pemicunya dari mereka sendiri. Mereka melakukan pelemparan dan berupaya memancing petugas untuk melakukan kekerasan. Tetapi anggota tidak terpancing, dengan SOP 1, 2, 3, akhirnya kita bisa membuat mereka mundur,” tutur Ulung.
Ulung memastikan kericuhan yang terjadi pada petang ini tidak dilakukan oleh mahasiswa atau buruh. Tetapi dari kelompok lain yang datang menjelang petang.
“Buruh dan mahasiswa sudah selesai (unjuk rasa), ada lagi dari kelompok lain di luar mahasiswa. Mereka melakukan tindakan anarkistis kepada anggota dan bisa kita pukul keluar,” kata Ulung. (*)
Sumber: Detikcom
You may like
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, Sambut Positif Kenaikan Transaksi SPKLU PLN Periode Nataru 2024/2025
Pengurus Perseroan dan Mantan Pengurus Perseroan Penuhi Panggilan Mabes Polri Terkait Dugaan Tindak Pidana
Buntut dari Dibatalkannya Perjanjian Bersama antar Manajemen PRB dengan Karyawan, Perselisihan Diantara Pemilik Saham Mulai Menghangat
Anggota PWI Se-Bandung Raya Desak Pusat Segera Gelar KLB
Polresta Bandung Tangkap 5 Tersangka yang Promosikan Judi Online di Medsos
Buruh Bakal Gelar Demo Tolak RUU Tapera Kamis Besok
Pos-pos Terbaru
- PKBM Assolahiyah Kabupaten Karawang Rutin Laksanakan Senam Anak Indonesia Hebat sebelum Pembelajaran Dimulai
- Kasus Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan, Kejati Sumsel Tetapkan Tiga Tersangka
- Dua Kurir Sabu Dibekuk Satresnarkoba Polres Subang Berikut BB Sabu Seberat 5,14 Kilogram
- Perkuat Kesiapsiagaan Generasi Muda, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar Sosialisasi Penanganan Bencana Bagi Pelajar SMA
- Pupuk Kujang Berikan Makanan Tambahan untuk Siswa di Karawang