Regional
Waspada! Potensi Tsunami 20 Meter di Jabar
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar warga di wilayah tersebut untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, wilayah pantai selatan di Jawa Barat dibayangi potensi tsunami setinggi 20 meter berdasarkan hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Potensi tsunami selalu ada dalam sejarah ribuan tahun Pulau Jawa, jadi kewaspadaan itu segera ditingkatkan. Kurangi pergerakan-pergerakan di wilayah itu yang tidak perlu,” ujarnya di Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (25/9/2020), dilansir dari Detikcom.
Emil telah menginstruksikan kepada para kepala daerah di Jawa Barat untuk menetapkan siaga 1 jelang masuknya musim penghujan. Hal itu, untuk mengantisipasi bencana hidrologis seperti banjir dan longsor.
“Sudah saya sampaikan waktu terjadinya banjir di Cicurug, saya sudah koordinasi kan lewat kepala BPBD dan Wagub agar kepala daerah di wilayah masing-masing siaga 1, karena musim hujan, satu bulan datang lebih cepat,” ucap Emil.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) Dani Ramdan mengatakan, Pemprov Jabar telah membuat sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya adalah menyiapkan cetak biru provinsi berbudaya tangguh bencana atau West Java Resilience Culture Province (JRCP).
Selain itu, upaya lainnya adalah memasang sistem peringatan dini (early warning system/EWS) yang dipasang di sepanjang pantai Jabar Selatan. Alat deteksi hasil kerja sama dengan BMKG itu, akan memberikan peringatan dini begitu terdapat anomali pergerakan air laut.
Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan tinggi tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi secara bersamaan.
Menurut Sri, riset tersebut berdasarkan hasil pengolahan data gempa yang tercatat oleh stasiun pengamat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan data Global Positioning System (GPS). Diperoleh indikasi adanya zona dengan aktivitas kegempaan yang relatif rendah terhadap sekitarnya, yang disebut sebagai seismic gap, di selatan Pulau Jawa.
“Seismic gap ini berpotensi sebagai sumber gempa besar (megathrust) pada masa mendatang. Untuk menilai bahaya inundasi, pemodelan tsunami dilakukan berdasarkan beberapa skenario gempa besar di sepanjang segmen megathrust di selatan Pulau Jawa. Skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan,” kata Sri saat dihubungi detikcom, Kamis (24/9). (*)
Sumber: Detikcom
You may like
Masyarakat Jawa Barat Manfaatkan Promo Tarif Listrik 50% dari PLN
Harapan Nandi di Hari Desa Nasional: “Gunung Tidak Boleh Dihancurkan, Lembah Tidak Boleh Dirusak”
PLN UID Jabar Sukses Amankan Pasokan Listrik Perayaan Tahun Baru 2025
Sinergi Kolaborasi Bersama Kepolisian, Kadin Jabar Dukung Pengamanan dan Kelancaran Nataru
Kapolsek Sindangkerta Hadiri Pelaksanaan Police Goes To School di SMAN 1 Sindangkerta
Libur Nataru 2025, Dian Meminta Pemkab Karawang Tingkatkan Keamanan dan Mitigasi Bencana di Lokasi Wisata
Pos-pos Terbaru
- PKBM Assolahiyah Kabupaten Karawang Rutin Laksanakan Senam Anak Indonesia Hebat sebelum Pembelajaran Dimulai
- Kasus Korupsi Penjualan Aset Yayasan Batanghari Sembilan, Kejati Sumsel Tetapkan Tiga Tersangka
- Dua Kurir Sabu Dibekuk Satresnarkoba Polres Subang Berikut BB Sabu Seberat 5,14 Kilogram
- Perkuat Kesiapsiagaan Generasi Muda, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar Sosialisasi Penanganan Bencana Bagi Pelajar SMA
- Pupuk Kujang Berikan Makanan Tambahan untuk Siswa di Karawang