Regional
Wagub: Sektor Pertanian Harus Menjadi Magnet Pekerjaan
Published
4 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Pertanian dapat menggerakkan perekonomian Jawa Barat di tengah pandemi Covid-19. Saat semua sektor terpukul pandemi, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar akan terus berupaya mengembangkan sektor pertanian guna menyejahterakan masyarakat.
“Insyaallah Pemda Provinsi Jabar akan fokus terhadap pertanian di samping program-program ekonomi yang lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan,” kata Uu saat membuka Rapat Pleno Ketahanan Pangan Provinsi Jabar via konferensi video di Hotel Tamansari, Kota Sukabumi, Selasa (8/12/2020), dilansir dari Bisnis.com.
Uu menyatakan, jika sektor pertanian dikembangkan, ketahanan pangan Jabar akan menguat. Hal tersebut akan membuat inflasi dan stabilitas ekonomi Jabar terjaga.
“Sehebat apapun teknologi dengan loncatan-loncatan hari ini. Gawai, sosial media. Gawai keluaran terbaru mahal-mahal dan bagus-bagus. Kalau tidak ada pangan ini, akan berdampak yang sangat multidimensi,” ucapnya.
Menurut Uu, salah satu masalah sektor pertanian adalah regenerasi. Tidak banyak anak dari keluarga petani yang berprofesi sebagai petani. Belum lagi cuaca yang sulit diprediksi.
Oleh karena itu, Uu meminta semua pihak di sektor pertanian, termasuk kepala daerah, untuk menghadirkan inovasi-inovasi pertanian. Tujuannya agar sektor pertanian menjadi magnet pekerjaan, khususnya bagi generasi milenial.
“Petani juga harus memahami dunia digital karena itu akan bermanfaat untuk memperluas pasar. Selain itu, pemanfaatan teknologi harus dilakukan sehingga hasil panen bertaman, dan krisis pangan tidak akan terjadi,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar Jafar Ismail melaporkan, rapat pleno kali ini mengangkat tema Akses Pangan Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 sebagai Retropeksi untuk Pengembangan Sistem Digital Kewaspadaan Pangan dan Gizi di Jabar.
Tema itu diangkat karena rapat pleno bertujuan untuk mengetahui dan meningkatkan pemahaman dan perhatian pemerintah, masyarakat dan stakeholder, terhadap situasi dan kondisi ketahanan pangan selama pandemi dalam hal akses pangan masyarakat.
“Melakukan evaluasi dan inventarisasi permasalahan terkait dengan ketahanan pangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Jabar,” kata Jafar.
“Kemudian, membahas rencana pembentukan pusat komando ketahanan pangan Jawa Barat dan sistem digital kewaspadaan dan peringatan dini masalah pangan dan gizi Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya.
Rapat pleno ini diikuti oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Jabar, Kepala Dinas di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota, akademisi, dan praktisi pangan. (*)
Sumber: Bisnis.com
You may like
Bawaslu Jabar Temukan Ketidaksesuian Data Daftar Pemilih di 27 Kabupaten/Kota
Polda Jabar Terjunkan 19 Ribu Personel Untuk Amankan Pilkada Serentak 2024
Tujuh ASN di Jabar Cuti dan Mundur Jelang Pilkada 2024
Klinik Konsultasi Hukum dan K3 Jadi Layanan Unggulan Wasnaker Wilayah II Karawang
2.410 Pelajar se-Jawa Barat Dikukuhkan Sebagai Duta Hukum HAM Jawa Barat
61.743 Orang Meninggal Dunia Masih Tercatat Dalam Data Pemilih pada Pilkada 2024
Pos-pos Terbaru
- Gen Z dan Milenial Karawang Yang Tergabung Dalam ZIAP Ramai Beri Dukungan Ke Aep dan Maslani
- Pencipta Daratan Baru di Pesisir Utara Karawang Muncul Dari PHE ONWJ Bernama Apostrap
- Bupati Aep Berhasil Salurkan 6.744 Tenaga Kerja Guna Atasi Pengangguran di Karawang
- Job Fair Karawang 2024, Hadirkan Puluhan Perusahan dan Hingga Ribuan Lowongan Pekerjaan
- Lomba dan Pameran Burung, Potensi Ekonomi Kreatif Untuk Pecinta Burung di Muba