Regional
Sepanjang 2021, 628 Gempa Bumi Terjadi di Jawa Barat, Maknitudo Terbesar di Sukabumi
Published
2 tahun agoon
By
RedaksiINFOKA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat 628 kali gempa bumi mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya sepanjang 2021.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan, dari peta distribusi episenter gempa bumi periode tahun 2021, terlihat 441 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.
“Gempa tersebut terjadi sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia,” kata Rahayu melalui keterangan tertulis melansir CNNIndonesia.com, Senin (3/1/2021).
Sedangkan 187 kejadian gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai akibat dari aktivitas sesar lokal.
Ia mengatakan, kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 kilometer hingga 322 kilometer.
Perinciannya, 546 kejadian gempa bumi dangkal (<60 km), 80 kejadian gempa bumi menengah (60-300 km) dan dua kejadian gempa bumi dalam (>300 km).
Sedangkan untuk magnitudo, gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5,6 magnitudo dan yang terkecil yang tercatat adalah 1,4.
Menurutnya, sepanjang tahun 2021, terdapat 58 kali kejadian gempa bumi dirasakan.
Satu di antara gempa dirasakan dengan magnitudo tertinggi yaitu sebesar 5,6 terjadi pada tanggal 27 April 2021 di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Gempa bumi tersebut terjadi pada pukul 09.23 WIB yang berpusat pada 7,84 Lintang Selatan dan 106,89 Bujur Timur pada kedalaman 12 kilometer. Gempa ini dirasakan di wilayah Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilograng, Panggrangan, Bogor sebesar III MMI dan di wilayah Bandung, Tangerang Selatan dan Jakarta sebesar II MMI.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
“BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa,” tutur Rahayu. (*)
You may like
BMKG Terbitkan Peringatan Status Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem
Bupati Karawang Serahkan Langsung LKPD Unaudited TA 2023 Ke BPK Jawa Barat
Pemprov Jabar Percepat Perbaikan Jalur Mudik di Karawang
Baznas Jabar Tetapkan Besaran Zakat Fitrah Idul Fitri 1445 H, Berikut Besarannya
Pemprov Jabar Siapkan Bantuan Untuk Nelayan Korban Gelombang Tinggi di Pantai Selatan Jawa Barat
Pemprov Jabar Perbaiki Jalur Mudik di Jawa Barat, Selesai H-7 Lebaran 2024
Pos-pos Terbaru
- Presiden Jokowi Imbau Perantau Mudik Lebih Awal
- Polri Siapkan Tiga Jalur Alternatif Pantura Untuk Pemudik Lebaran 2024
- Pemkab Karawang Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an 1445 Hijriah
- Manchester City vs Arsenal, Penentuan Gelar Juara
- Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polres Metro Bekasi Kota Ungkap Kasus BBM Terkontaminasi Air di SPBU