Connect with us

Regional

Sarang Prostitusi Karawang, “Habis Se’er Terbitlah Kos-Kosan”

Published

on

KARAWANG – Praktik prostitusi dengan menjadikan kos-kosan sebagai tempat bertransaksi ditengarai kian marak di kota Karawang.

Tidak tanggung- tanggung, owner kos-kosan ini malahan berani membuka jasa tempatnya tersebut secara umum di halaman media sosial. Lengkap dengan bandrol harganya, kos-kosan diduga dijadikan tempat prostitusi itu dipromosikan lewat modus tempat transit.

Harganya beragam dengan tarif sewa per jam sampai seharian penuh dari mulai Rp30 ribu hingga Rp50 ribu.

Untuk bisa menggunakan kos-kosan yang kebanyakan tersebar di wilayah perkotaan Karawang tersebut, calon pengguna jasa diwajibkan melakukan booking terlebih dulu melalui nomor yang sudah dipromosikan para owner.

Tidak sulit untuk mencari promosi tempat kos-kosan itu. Cukup scroll halaman medsos dengan membubuhkan kata kunci yang sesuai, maka akan banyak bermunculan promosi kos-kosan bermodus transit ini.

“Dulu sarang prostitusi di kawasan kota Karawang yang terkenal itu tempatnya ada di lingkungan Se,er (SR-Sisi Rel). Sekarang zamannya udah beda lagi. Praktik dan prostitusi ini merambah sampai tempat tempat di lingkungan penduduk. Menyedihkan memang,” pungkas Inong Pati (55), seorang warga Karawang.

Terpisah, Ketua Karawang Monitoring Group (KMG) Imron Rosadi, menyebutkan maraknya lokasi kos-kosan transit di wilayah perkotaan Karawang lantaran lemahnya kinerja aparat dalam melakukan pengawasan dan tindakan pencegahan.

“Kalau dari pemkab yang beginian ini tugasnya satpol PP. Kalau kinerjanya gak memble, gak ada cerita itu owner owner kosan transit berani buka jasa sewa terbuka di medsos. Masak ada kos-kosan disewakan per jam. Kan aneh. Kalau tidak jadi sarang praktik prostitusi terus apa bener buat transi doang,” tanya Imron.

Lanjut dia, kepada seluruh masyarakat Karawang yang menemukan indikasi serupa seperti tempat kos kosan transit yang beroperasi pada setiap lingkungannya agar melakukan upaya pencegahan kolektif.

“Warga Karawang juga kudu sama sama mencegah. Minimal bisa lapor ke ketua RT setempat kalau mendapati hal hal yang model begini. Jangan sampai praktik prostitusi dibiarkan merajalela di Karawang. Ini penyakit masyarakat,” tandas Imron. (rif)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement