Connect with us

Regional

Pemprov Jabar Siap Kembangkan Inovasi dan Teknologi di Sektor Pertanian

Published

on

INFOKA.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen mengembangkan inovasi dan teknologi di sektor pertanian. Tujuannya mendorong produktivitas pertanian di Jabar.

Selain itu, pemanfaatan inovasi dan teknologi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produksi, produktivitas, efisiensi, dan daya saing produk pertanian. Pasar produk pertanian Jabar pun dapat diperluas.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, Pemda Provinsi Jabar akan menerapkan science based agriculture atau pertanian berbasis sains untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan menarik minat generasi muda.

“Kita ingin mengembangkan teknologi pertanian. Drone terbang membawa pupuk cair disemprotkan, melihat penyiraman dengan mekanik. Jika musim kemarau, bisa menggunakan infus tetes,” kata Ridwan Kamil, Minggu (13/12/2020), dikutip dari Bisnis.com.

Pihaknya menggagas inovasi dan tekonologi di bidang pertanian. Salah satunya adalah Sistem Informasi Peta Peruntukan Perkebunan (Si Perut Laper).

Si Perut Laper menampilkan informasi kesesuaian lahan dan komoditas mulai dari lahan sesuai (S1), cukup sesuai (S2), kurang sesuai (S3), dan tidak sesuai (N). Tak hanya itu, Si Perut Laper juga dirancang untuk memperlihatkan faktor pembatas untuk kelas lahan di luar S1.

Nilai plus Si Perut Laper lainnya adalah mampu memberikan solusi rekayasa faktor pembatas melalui rekomendasi pengelolaan lahan secara mekanik dan vegetative. Informasi tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan petani dalam memanfaatkan lahan secara optimal.

Kehadiran Si Perut Laper berkorelasi positif terhadap peningkatan penggunaan lahan tanam S1. Sebelum Si Perut Laper hadir, pada 2015, sebanyak 80 persen (390.534 hektare) dari luas tanam 488.167 hektare, komoditas perkebunan ditanam pada lahan diluar S1.

Setelah Si Perut Laper hadir, terjadi peningkatan arah pemanfaatan lahan S1 sebesar 40 persen dan penurunan arah pemanfaatan lahan S2 dan S3 sebesar 60 persen. Peningkatan penggunaan lahan S1 dan penurunan penggunaan lahan S2 dan S3 menjadi indikator keberhasilan Si Perut Laper.

Kemudian di sektor perikanan, ada ribuan kolam menggunakan teknologi smart auto feeder. Teknologi pemberi pakan itu dapat membuat hasil panen meningkat dua sampai empat kali lipat dalam setahun. Pendapatan pun otomatis ikut meningkat.

“Jangan lupa perdagangannya dilatih, kami sudah membentuk pusat digital desa. Merupakan wadah bagi para penjual untuk mendaftarkan dagangannya untuk dijual secara digital di daerah masing-masing,” ucap Kang Emil. (*)

Sumber: Bisnis.com

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement