Nasional
Menkes Sebut Kasus DBD Diprediksi Meningkat Hingga Akhir Tahun
Published
10 bulan agoon
By
RedaksiINFOKA.ID – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fenomena El Nino yang diprediksi berlangsung akhir Desember 2023 berpotensi memicu kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.
“Kasus dengue di Indonesia meningkat terus selama 50 tahun terakhir. Setelah diamati polanya akan naik setelah terjadi El Nino,” kata Budi, Selasa (28/11/2023).
Fenomena El Nino di Indonesia, kata Budi, diprediksi memuncak di akhir Desember 2023 atau awal Januari 2024 dengan tingkatan suhu panas yang rendah hingga moderat.
Puncak dengue di Indonesia terjadi saat Ocean Nino Index (ONI) mengalami peningkatan. Sehingga bisa dikatakan bahwa dengue mengikuti pola El Nino maka akhir tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan kasus DBD.
“Bahwa dengue mengikuti pola El Nino pada saat tinggi maka kasus ikut tinggi. Kemungkinan akhir tahun ini dan awal tahun depan masuk dengan status very strong (sangat kuat) 2 derajat naik suhu air laut dibandingkan dengan sebelumnya,” ujar dia.
Dikatakan Budi tren perubahan iklim juga berkontribusi memicu suhu di Indonesia mendekati moderat di level 2.
“Sekarang sudah menyundul di atas 2. Sekarang data terakhir pekan lalu sudah 1,5 dan akan terus meningkat,” katanya.
Dikatakan Budi, fenomena El Nino tidak hanya berdampak pada sektor ketahanan pangan saja, tetapi juga persoalan kesehatan masyarakat yang dipicu gigitan nyamuk.
Upaya penurunan kasus DBD bisa melalui penyebaran bakteri wolbachia yang merupakan bakteri alami. Bakteri itu ada di dalam tubuh beberapa serangga lalat buah, kupu-kupu, ngengat, dan di nyamuk.
“Wolbachia itu tidak dapat bertahan hidup di luar sel serangga karena tidak memiliki mekanisme untuk mereplikasi dirinya sendiri tanpa bantuan serangga inangnya. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di lingkungan, tidak dapat berpindah ke serangga lain atau manusia,” jelas Budi.
Menurut Budi, nyamuk wolbachia mesti diperbanyak karena menjadi vektor atau lawan alami dari nyamuk aedes aegypti. Sehingga, virusnya kalah dengan bakteri karena ada metabolisme tertentu sehingga nyamuk vektor tidak bisa menyebarkan virus dengue ke manusia. (*)
You may like
Setelah Sekian Lama, Akhirnya Puskesmas Rengasdengklok Lakukan Fogging di Amansari
Kedatangan Dinkes Karawang dan Pegawai Puskesmas Disayangkan Warga Tunggakjati, Minta Fogging Tapi Hanya Didata
Cegah DBD, Lurah Tunggakjati dan Jajaran Gelar Jumat Bersih Bersihkan Got
Waspada! Kasus DBD di Karawang Terus Meningkat
Kemenkes: Kasus Dengue Meningkat Dua Kali Lipat
Menkes Sebut Angka Kematian Petugas KPPS pada Pemilu 2024 Menurun Dibanding Sebelumnya
Pos-pos Terbaru
- Momen Haru Manajemen RS Hastien dan Keluarga Pasien Akhiri Kesalahpahaman
- Konsolidasi Jelang Pilkada Karawang, Ketua Golkar Jabar Tegaskan Jika Kader Melenceng Silahkan Keluar
- Diduga Tabrak Permenko Perekonomian Nomor 1/2023, Nasabah Keluhkan BRI Minta Jaminan Tambahan untuk KUR Dibawah Rp 100 Juta
- DPD Partai Golkar Gelar Rapat Konsolidasi Pemenangan Acep-Gina di Pilkada Karawang
- Generasi Milenial Dominasi Pemilih Pilkada Karawang