Regional
Kolaborasi PWI, KPU Karawang dan Fakultas Hukum Unsika Gelar Seminar Nasional Bertajuk Penyelenggaraan Pilkada Yang Bermartabat
Published
7 bulan agoon
By
Redaksi
KARAWANG – Gandeng Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), PWI Karawang dan KPU Karawang menggelar seminar nasional bertajuk “Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang Bermartabat” di Gedung Fakultas Hukum Unsika, Kamis (10/10).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi Pilkada yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Karawang bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang.
Dalam sambutannya, Ketua PWI Karawang, Nila Kusuma, menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam menjaga keamanan dan martabat Pilkada Karawang.
“Ini merupakan kolaborasi yang bertujuan untuk mensosialisasikan Pilkada. Alhamdulillah, hari ini kita bisa masuk ke kampus Unsika,” ujarnya.
Nila juga menekankan, dalam proses Pilkada 2024 ini, PWI Karawamg bersikap netral, menjaga diri tidak terlibat dalam agenda pasangan calon.
“Seminar ini diharapkan dapat turut membangun proses penyelenggaraan Pilkada 2024 yang aman, adil, dan bermartabat,” tambahnya.
Dekan Fakultas Hukum Unsika, Imam Budi Santoso, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada PWI yang telah menjembatani hubungan antara Fakultas Hukum Unsika dengan KPU Karawang.
“Kami dari Unsika bersikap netral. Ada banyak pemilih pemula di kampus, dan kami berharap mereka tidak golput. Apapun perbedaannya, pilihlah berdasarkan keyakinan,” tegasnya.
Imam juga menyatakan bahwa Fakultas Hukum Unsika siap mendukung seluruh agenda KPU Karawang.
Kegiatan seminar dipandu oleh moderator Athari Farhani, dengan menghadirkan beberapa pembicara utama, yakni Dosen Fakultas Hukum Unsika Pamungkas Satya, Ketua KPU Karawang Mari Fitriana, serta Eks Ketua KPU Karawang periode 2003-2013, Emay Ahmad M.
Dalam sesi materinya, Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana, menyoroti masalah politik uang dalam perspektif Pilkada. Ia menjelaskan bahwa masyarakat harus mampu mengubah demokrasi yang kerap kali dikaitkan dengan biaya tinggi dan praktik politik uang.
“Kebiasaan di masyarakat menjadi faktor utama dalam gerakan money politik. Masyarakat kita sering menanti momen politik ini untuk menerima uang dari kandidat,” jelas Mari.
Ia juga menekankan bahwa praktik politik uang merusak masa depan masyarakat, karena menggadaikan hak suara demi imbalan jangka pendek.
“Titik ini sangat krusial. Kita harus bersama-sama mengubah mindset ini. Money politik sangat merusak masa depan. Kita harus melek politik demi kebaikan dan masa depan kita semua,” tegasnya.
Seminar ini menjadi wadah penting bagi para peserta, terutama mahasiswa Unsika, untuk memahami pentingnya menjaga netralitas dan martabat dalam setiap proses Pilkada, serta berkontribusi aktif dalam menciptakan demokrasi yang sehat dan adil di Karawang.(adv)
You may like
IMAKA Soroti Masalah Pendidikan dan Perlindungan Anak di Karawang
Hindari Senggolan Dengan Truk Bermuatan, Mobil Mewah Hitam Nyaris Seruduk Rumah Warga
MBI Karawang Resmi Dikukuhkan, Bawa Misi Hilangkan Stigma Arogan di Jalan
Korwilcambidik Rengasdengklok Gelar “Halal Bi Halal” Jalin Kekompakan Wujudkan Pendidikan Unggulan
Tarif Masuk Wahana Kolam Renang Gloria Victoria Kembali Normal, Rp 10 Ribu
Gus Iqbal Ngotot Bantuan Pemda Untuk Ponpes Jangan Dihapus
Pos-pos Terbaru
- IMAKA Soroti Masalah Pendidikan dan Perlindungan Anak di Karawang
- Hindari Senggolan Dengan Truk Bermuatan, Mobil Mewah Hitam Nyaris Seruduk Rumah Warga
- MBI Karawang Resmi Dikukuhkan, Bawa Misi Hilangkan Stigma Arogan di Jalan
- Korwilcambidik Rengasdengklok Gelar “Halal Bi Halal” Jalin Kekompakan Wujudkan Pendidikan Unggulan
- Tarif Masuk Wahana Kolam Renang Gloria Victoria Kembali Normal, Rp 10 Ribu



