Connect with us

Regional

Bulog Karawang Siap Serap Gabah/Beras Hasil Panen Petani

Published

on

KARAWANG – Perum Bulog Cabang Karawang siap menyerap Gabah/Beras hasil panen petani musim ini sebagai stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sejumlah Gudang Bulog di Karawang yang terdapat di beberapa titik lokasi pun akan terbuka lebar demi menyerap Gabah/Beras petani.

Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Sub Divre Karawang, Satrio Anggoro mengatakan, tidak semua Gabah/Beras bisa langsung masuk ke Gudang Bulog tetapi harus memenuhi kriteria sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Pemerintah, serta dilakukan pengecekan kualitas oleh surveyor terlebih dahulu sebelum dinyatakan diterima.

“Untuk standar harga sesuai dengan Permendag No.24 Tahun 2020, Gabah Kering Panen (GKP) dengan Kadar Air (KA) maksimal 25 persen, Hampa Kotoran maksimal 10 persen adalah Rp.4.250 di penggilingan. Untuk Gabah Kering Giling (GKG) dengan KA maksimal 14 persen, Hampa Kotoran maksimal 3 persen serta butir rusak/kuning maksimal 3 persen dan butir mengapur/hijau maksimal 5 persen seharga Rp.5.300 di Gudang Bulog,” ujar Satrio kepada INFOKA, Sabtu (13/3).

Sementara, Satrio menambahkan, untuk beras dengan harga Rp.8.300/Kg harus memenuhi kriteria KA maksimal 14 persen, butir patah maksimal 20 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, kadar menir maksimal 1 persen dan pH berkisar 6,2 sampai 7,1.

“Tahun ini, Bulog Karawang diharapkan dapat menyerap sebanyak 47.000 Ton setara beras, sampai saat ini pengadaan setara beras telah mencapai 200 ton, memang saat ini belum banyak panen, jadi pengadaan pun bertahap,” jelasnya.

Masih Satrio menambahkan, dalam melaksanakan pengadaan gabah maupun beras, pihaknya menjalin kerjasama dengan mitra pengadaan/penggilingan yang telah terdaftar, Gapoktan serta membentuk Tim Satuan Kerja Lengadaan. Selain itu, Bulog juga berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui informasi pelaksanaan panen dan perkembangan harga di tingkat petani maupun pasar.

“Bulog berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari stabilisator harga di tingkat petani melalui pengadaan Gabah/Beras maupun di tingkat pasar/konsumen melalui penjualan Beras program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH),” terangnya.

Sambung masih Satrio menambahkan, pihaknya berharap musim panen saat ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan petani, yaitu hasilnya berkualitas baik, kuantitas maksimal serta tidak terjadi gagal panen atau harga jatuh. Sementara, disinggung terkait isu impor beras, ia jelaskan bahwa pihaknya hanya akan fokus ke penyerapan hasil panen dalam negeri.

“Semoga petani dapat tersenyum menikmati hasil panen dan terpenting, kesejahteraan petani pun terwujud,” pungkasnya. (cho)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement