Connect with us

Ragam

Hindari Gaya Nyetir Seperti ini!

Published

on

INFOKA.ID – Memegang setir dengan baik dan benar merupakan salah satu keterampilan mengemudi mendasar yang harus diketahui. Ada beberapa cara memegang setir mengemudi dari yang terbaik hingga tidak dianjurkan. Seperti apa itu?

Dari Detikcom, Trainer Director Global Defensive Driving Center (GDDC), Aan Gandhi Mulia Pawarna menjelaskan terdapat tiga gaya memegang setir.

Teknik memegang setir yang benar disarankan adalah seperti arah jam 9 dan jam 3. Posisi tangan kiri berada di arah jam 9 sementara tangan kanan di arah jam 3. Posisi tersebut dianggap yang paling fleksibel dibanding posisi arah jam 10 dan jam 2.

“Keterampilan berkendara, pastikan olah kemudi posisinya harus jam 9 dan jam 3 atau 10 jam 2 kalau setirnya kecil. Tangan kiri di jam 9 tangan kanan di jam 3 ini yang ideal,” ujar Aan saat diskusi virtual 75 Tahun RI bertajuk Sudahkan Kita Merdeka di Jalan Raya, Selasa (29/9/2020).

Aan melanjutkan untuk olah kemudi saat hendak manuver terdapat dua cara yang dianjurkan, yakni pull and push, dan hand over hand.

“Yang pertama adalah pull and push, tarik dan dorong. Yang kedua, hand over hand, masih okelah,” ungkap Aan.

Prinsip dasar pull and push atau dikenal juga hand to hand menggunakan salah satu tangan untuk menarik setir saat bermanuver/berbelok, lalu dibantu dengan tangan lainnya untuk mendorong setir. Sedangkan hand over hand, menyilangkan satu tangan di atas tangan lainnya untuk memutar setir.

Nah, ada gaya yang tidak disarankan Aan ketika mengolah kemudi setir, yakni dengan menggunakan satu tangan. Lalu dengan kondisi satu tangan masuk ke dalam setir sembari tangan lain mendorong ke arah yang sama.

“Ada dua macam, dan tidak bagus sebaiknya kita rubah saja. Kalau kita mau belok, tangan masuk ke dalam sepert ingin ‘nyebok’ istilahnya. Lalu gaya cuci piring, kalau mau belok satu tangan (di mana telapak tangan dalam posisi terbuka diletakkan di atas setir, lalu membuat gerakan memutar sambil memberi tekanan ke setir). Dua hal ini sebaiknya kita hindari, kita ubah,” jelas Aan. (*)

Sumber: Detikcom

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement