Connect with us

Regional

Ditanya Anggaran Bumdes, Kades Pancakarya: Tanya Saja Kepada Operator dan Ketua Bumdes Ya!

Published

on

KARAWANG – Dana besar pemerintah yang dikucurkan ke tiap-tiap Desa sangat menggiurkan, anggaran yang berasal dari pemerintah pusat sengaja disalurkan cukup Besar. karna untuk membangun kualitas tiap Desa yang memang membutuhkan anggaran luar biasa besar, misalnya infrastruktur sampai memenuhi perlengkapan dan pasilitas kantor Desa tersebut.

Ditemui di kantornya, Kepala Desa Pancakarya, Kecamatan Tempuran, Ata mengaku banyak tidak tau soal anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Padahal Pemerintah pusat sejak tahun 2015 hingga tahun ini telah mengucurkan dana desa begitu besar untuk pembangunan dan pemberdayaan ekonomi desa lewat BUMDesa.

“Kalau soal anggaran BUMDesa tanya saja kepada operator dan ketua Bumdes ya, saya kurang apal, Lupa,” kata Ata Kades Pancakarya, kepada awak media, Senin (2/11/2020).

Ia menjelaskan bahwa anggaran yang di terima oleh Desa Pancakarya kecil beda dengan desa yang lain. Untuk tahun 2015 sekitar Rp 700 juta. Untuk pemberdayaan ekonomi lewat BUMDesa itu sebesar Rp 25 juta.

“Kalau tidak salah tahun 2015 itu hanya Rp 25 juta,” katanya.

Lanjut Ata, untuk tahun berikutnya anggaran BUMDesa di gunakan untuk rehab gedung BUMDesa. Namun, kata ia sebelum di rehab gedung tersebut roboh.

“Untuk tahun 2017, 2018, dan 2019 saya kurang tau. Kalau tahun sekarang (2020) itu anggaran untuk Covid-19,” jelasnya.

Selama ini kata ia, anggaran BUMDesa di Desa Pancakarya digunakan untuk simpan pinjam. Namun, pengelolaan simpan pinjam tidak berjalan dengan baik sehingga Desa Pancakarya mengalokasikan kembali untuk pemberdayaan ekonomi lewat BUMDesa di tahun 2019 untuk simpan pinjam. Kembali pengelolaan tidak berjalan sehingga banyak meninggalkan piutang di masyarakat.

“Ya begitulah, banyak yang tidak bayar masyarakat. Tapi kalau jumlah anggaran saya tidak tau, tanya saja kepada ketua BUMDesa,” tukasnya.

Sementara itu salah satu masyarakat, AS membantah pernyataan Kades terkait bangunan kantor BUMdes yang roboh.

“Tidak ada bangunan yang roboh, namun kalau untuk renovasi kecil kecilan itu ada,” tandasnya.

Diakuinnya juga tidak adanya keharmonisan antara Kades dan Ketua BUMdes menjadikan kinerja BUMdes kurang maksimal, pasalnya yang diketahui sudah beberapa kali ada pergantian Ketua BUMdes.

“Sudah beberapa kali ganti karena tidak terjalinnya komunikasi yang baik,” ungkapnya. (one)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement