Connect with us

Regional

Polemik Antara Wabup Karawang Dengan Tatang Obet, Askun Desak APH Turun Tangan

Published

on

KARAWANG – Dugaan cawe-cawe Wakil Bupati Karawang, H. Maslani di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa (Barjas) Pemkab Karawang terus menuai sorotan.

Pernyataan dugaan tudingan aktivis Tatang Suryadi alias Tatang Obet di salahsatu episode Podcast ini masih menjadi polemik, khususnya di kalangan orang-orang yang mengaku dekat dengan H. Maslani.

Praktisi Hukum, Asep Agustian, SH. MH., berpendapat, seharusnya persoalan ini tidak harus menjadi gaduh, jika kedua belah pihak bisa menyikapinya secara dewasa.

Menurut Askun sapaan akrabnya, seharunya H. Maslani tidak perlu bersikap reaktif ketika mendengar kabar dugaan tudingan tersebut. Terlebih statusnya sebagai pejabat publik yang memang wajar ketika mendapat kritikan.

Tetapi jika Wabup Maslani merasa tidak bersalah, maka bisa langsung membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian atas dugaan tudingan tersebut.

“Jangan sedikit-sedikit lapor, sedikit-sedikit lapor, lapor kok sedikit-sedikit. Lapor yang banyak aja (laporan polisi resmi.Red),” sindir Askun.

Untuk Tatang Obet, ia berpendapat seharusnya tidak langsung menyebutkan dan menjustifikasi nama. Terkecuali dugaan persoalannya sudah dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Karena terkadang berbeda tipis untuk membedakan antara kritik dengan tudingan di ruang publik.

Namun demikian, Askun mengapresiasi Tatang Obet, jika memang pernyataannya di Podcast beberapa waktu lalu itu bisa dipertanggungjawabkan.

“Saya tidak membela siapa-siapa, tidak membela Wabup maupun Tatang Obet. Saya hanya mengajak kepada semua pihak untuk lebih dewasa dalam menyikapi persoalannya,” kata Askun.

Menyikapi kegaduhan atas persoalan ini, Askun mencoba ‘flash back’ tentang kepemimpinan 2 periode mantan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. Yaitu dimana kepemimpinan Cellica juga banyak menuai kritik, tetapi mampu menyikapinya dengan kepala dingin.

“Ya sebenarnya kalau Wabup Maslani merasa tidak bersalah, tinggal klarifikasi saja melalui Diskominfo atau media massa. Kalau masih tidak puas, ya tinggal dilaporkan. Tapi kan persoalannya bagaimana ketika nanti tudingan tersebut benar?,” kata Askun.

Askun menyebut, gaduhnya persoalan ini juga telah dimanfaatkan oleh segelintir oknum yang mencoba ‘Carmuk’ alias cari muka dengan kekuasaan. Lebih parahnya lagi kembali disangkutpautkan dengan politik pilkada.

“Saya tidak sukanya di sini, apapun isu dan persoalannya selalu dikaitkan dengan politik Pilkada. Padahal yang kita tahu, kalau gak salah Tatang Obet itu pendukung Aep-Maslani di Pilkada lalu,”

“Ya begitulah karakter penjilat kekuasaan. Apapun isu dan persoalannya, pasti selalu disikapi berlebih, analisanya dikebelakangin. Yang penting ABS (Asal Bapak Senang) dengan omongannya,” timpal Askun.

Atas persoalan ini, Askun meminta Aparat Penegak Hukum (APH) yang bergerak. Baik untuk mengusut perkara dugaan tudingannya, maupun dugaan cawe-cawe di Barjas.

Berdasarkan Laporan Informasi (LI), Askun menegaskan, jika penegak hukum sudah bisa mulai melakukan penyelidikan tanpa harus menunggu laporan resmi.

“Wabup Maslani tak perlu kebakaran jenggot. Biarkan APH yang mengusut semua persoalan ini. Saya mengajak kepada semua pihak untuk lebih dewasa dalam menyikapi persoalan apapun ke depannya,” tandas Askun. (rls/cho)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement