Nasional
Vaksin Covid-19 Akan Diberikan Pada Warga Usia 18-59 Tahun
Published
3 tahun agoon
By
adminINFOKA.ID – Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-9 akan diberikan pada warga dengan rentang usia 18 hingga 59 tahun.
Hal itu ditetapkan berdasarkan rekomendasi penasihat imunisasi nasional atau Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Meski demikian, pemerintah masih menunggu kajian dan data yang lebih akurat terkait peruntukan serta penggunaan vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China.
Termasuk, data dan kajian dari epidemiolog serta studi apakah bisa orang di atas usia 59 tahun atau pengidap penyakit penyerta mendapatkan vaksin tersebut.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, khusus pemberian vaksin Covid-19 pada anak-anak, Siti mengatakan, hal itu masih perlu kajian mendalam. Sebab, hingga kini belum ada rekomendasi pemberian vaksin pada kelompok usia tersebut.
“Kita tidak mungkin memberikan vaksin tanpa ada dasar ilmiah,” katanya.
Oleh sebab itu, meski anak-anak termasuk dalam kelompok rentan dan dalam jumlah besar, tetap tidak bisa asal diberi vaksin sebelum ada kajian ilmiah.
Meski vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia, penerapan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memakai sabun tetap wajib dilakukan.
Sebab, protokol 3M merupakan alat pencegahan utama untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 dan harus dilakukan secara kolektif. Artinya, ketiga perilaku pencegahan dilaksanakan sekaligus.
“Jika vaksin sudah bisa dilaksanakan, 3M tetap harus diterapkan masyarakat,” katanya.
Jadi Sentra Distribusi Vaksin Corona di Asia Tenggara
Sementara itu, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara produsen vaksin virus corona. Kerja sama itu dilakukan guna menyusun langkah strategis menjadikan Indonesia sentra distribusi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara.
“Pemerintah segera menyelesaikan sejumlah fasilitas di dalam negeri untuk menjadikan manufacturing hub untuk vaksin di Asia Tenggara,” kata peneliti sejarah wabah Syefri Lewis dalam pernyataan tertulisnya, Selasa, 15 Desember 2020.
Menurut Syefri Lewis, langkah menjadikan Indonesia sebagai jalur utama distribusi vaksin Covid-19 sangat penting. Keuntungannya, Indonesia bisa jadi sentra distribusi maupun lokasi pengembangan transfer teknologi guna mempercepat kemampuan Indonesia memproduksi vaksin di dalam negeri.
Selain itu, menurut dia jalur distribusi utama vaksin Covid-19 di Asia Tenggara adalah Indonesia mengingat jumlah penduduknya yang terbesar di Asia Tenggara. (*)
Sumber: Pikiran-Rakyat.com
You may like
Jaksa Sebut Terdakwa Korupsi Dana Bantuan Covid-19 di Purwakarta Diduga Gunakan Data Fiktif, Ada Nama Mantan Bupati
Kemenkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Varian JN.1 Masih Terkendali
Kemenkes: Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Waspadai Covid-19, Pemprov Jabar Imbau Warga Kembali Terapkan Prokes
BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pasien Covid-19 Sesuai Indikasi Medis
Meski Sudah Masuk Endemi, BPJS Tetap Tanggung Biaya Pengobatan Covid-19
Pos-pos Terbaru
- Serangan Hama Sundep dan Tikus, Petani se-Kecamatan Kutawaluya Karawang Terancam Gagal Panen
- Proyek Jalan di Gandus Senilai Rp 4 Miliar Diduga Menjadi Bahan Bancakan Oknum Pejabat Dinas PUPR Kota Palembang
- Jelang Hari Bakti Pemasyarakatan, Lapas Karawang Adakan Giat Bersih-bersih Lingkungan dan Penyuluhan Kesehatan
- Peringati Hari Konsumen Nasional Sharp Tingkatkan Masa Garansi Kompresor Standing Freezer Menjadi 5 Tahun
- Satgas Saber Pungli Tangkap Dua Pelaku Pungli di Purwakarta