Connect with us

Nasional

Epidemiolog: Corona B117 30% Lebih Cepat Sebabkan Kematian

Published

on

INFOKA.ID – Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menyebut ancaman virus Corona B117 ini cukup serius.

“Apalagi ancaman strain baru ini (B117) sangat serius. Tahun 2021 ini bisa saya sebut sebagai tahun lahirnya banyak strain baru,” ujar Dicky kepada detikcom, Rabu (3/3/2021).

Menurut Dicky, virus Corona B117 lebih cepat menular ketimbang COVID-19 yang sudah lama menyebar di Indonesia. Tingkat kematiannya pun cukup tinggi.

“Sebesar 30 persen lebih cepat menyebabkan kematian karena virologinya tinggi,” jelas Dicky.

Baca juga: Nadiem: Bantuan Kuota Internet Tidak Bisa Dipakai Akses Medsos

Dicky menjelaskan virus Corona B117 bisa menyebar di Indonesia karena kemampuan testing dan tracing yang tidak memadai. Selain itu, isolasi karantina di Indonesia juga dinilai terlalu sebentar.

Sebagai contoh, terang Dicky, Italia memiliki masa waktu karantina lebih dari sepuluh hari, sedangkan di Indonesia hanya beberapa hari.

“(Indonesia) tidak ketat karantina, kita hanya lima hari. Jadi kita harus merujuk pada negara-negara yang berhasil mengendalikan pandemi,” ungkap Dicky.

Dicky meminta pemerintah dan warga berfokus memperketat 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Baca juga: TKI Arab Saudi Positif Corona dari Inggris Dirawat di Karawang

“(Jika) kita tidak menerapkan 5M, hanya 3M saja, kita namanya menggali lubang kubur sendiri,” jelasnya.

“Saya kira masker nggak bisa satu lapis. Masker kain minimal dua lapis, kalau bisa tiga lapis. Masker bedah pun harus ditambah, apa dengan ada lapisan lain, masker kain, atau tambah face shield. Kalau saya, masker harus ditambah ya layernya. Kemudian jaga jaraknya harus minimal 2 meter,” imbuh Dicky.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengumumkan dua warga Kabupaten Karawang positif virus Corona varian baru B117.

Diketahui, dua warga Karawang terpapar virus Corona B117. Dinkes Karawang mengungkapkan dua perempuan itu adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi.

Baca juga: Satu Tahun Perjalanan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Data disampaikan Dinkes Karawang, dua orang itu inisial M (40), warga Kecamatan Lemah Abang, dan inisial A (45), warga Kecamatan Pedes. Pihaknya belum mengetahui pekerjaan M dan A di Arab Saudi.

“Untuk pekerjaannya, kami tidak tahu jelasnya, yang pasti bekerja sebagai TKI di Arab Saudi,” kata Plt Kadinkes Karawang Nanik Jodjana, Rabu (3/3/2021). (*)

Sumber: Detikcom

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement