Connect with us

Regional

Tak Bisa Ikut Ujian Karena Nunggak, Mahasiswa Demo Rektor UBP Karawang

Published

on

INFOKA.ID – Ratusan mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang mengepung gedung rektorat. Mereka protes tak bisa ikut ujian karena tunggakan biaya kuliah, Selasa (15/6/2021).

Dari pantauan di lapangan, ratusan mahasiswa dengan membawa spanduk protes, sempat merangsek masuk ke gedung rektorat, namun dicegah oleh aparat kepolisian yang berjaga sekitar pukul 10.00 WIB.

Wakil Presiden Mahasiswa, Rangga Wijaya mengatakan protes ini dilakukan karena banyaknya mahasiswa yang tidak boleh ikut ujian akibat memiliki tunggakan. Pihak kampus meminta Rp biaya 1 juta, sebagai penangguhan pengganti tunggakan dan syarat untuk bisa ikut ujian.

“Kami kecewa dengan kebijakan rektor yang melarang kami mengikuti ujian karena tunggakan. Padahal dalam situasi pandemi saat ini seharusnya pihak kampus bisa mengerti situasi yangn sedang sulit,” katanya.

Menurut Rangga, dalam aksi ini pihak mahasiswa juga mendesak rektorat untuk merealisasikan empat tuntutan lainnya, antara lain, menuntut akses sistem akademik dibuka, tanpa melihat status pembayaran sampai dengan akan pengambilan ijazah, mengevaluasi kinerja bagian akademik, supaya tidak terjadi kembali antrean panjang pengambilan ijazah.

“Kami meminta setiap fakultas hanya dapat membuat peraturan secara khusus, tidak membahas peraturan secara umum,” katanya.

Setelah bertahan berjam-jam di depan gedung rektorat akhirnya Rektor UBP Karawang, Dedi Mulyadi mendatangi para mahasiswa.

Menurut Dedi pihaknya menerapkan aturan tegas karena kondisi kampus yang sedang sulit. Tunggakan biaya kuliah mencapai Rp23 miliar yang belum dibayarkan mahasiswa.

“Seharusnya kalian menyadari, kita diatur oleh aturan kampus. Masalah tunggakan sudah mencapai Rp23 miliar. Kalau menuntut hak untuk pendidikan mahasiswa juga kita minta kewajibannya yaitu bayar kuliah,” katanya di hadapan mahasiswa.

Lanjut rektor, kalau memang menuntut hak untuk pendidikan, mahasiswa diminta juga harus menyelesaikan kewajibannya.

“Kalau memang menuntut hak, yah secara sadar harus menyelesaikan kewajibannya, bukan malah membuat kisruh, dan gaduh apalagi di massa pandemi seperti ini, berapa kali kami menerima audiensi kalian, dan saat audiensi sudah menerima hasil audiensi, tapi mengapa malah demo lagi, kalau memang ingin menerapkan aturan kampus seutuhnya, kalian yang menunggak sampai puluhan juta, sudah pasti dikeluarkan, tapi kami masih mencoba mempertimbangkannya, dan untuk satu juta itu, sebagai jaminan penangguhan penunggakan, kalau memang tidak mampu silahkan bawa orang tuanya ke kami,” tandasnya. (*)

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement