Connect with us

Regional

Petani Indramayu Tolak Impor Beras, Rencana Pemerintah Sebut Hancurkan Petani

Published

on

Foto: Ilustrasi

INFOKA.ID – Rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras mendapat penolakan dari petani di berbagai daerah, salah satunya dari petani di Kabupaten Indramayu. Pasalnya, belum selesai soal anjloknya harga gabah, kini petani diresahkan dengan wacana tersebut.

Salah seorang petani di Indramayu, Karidi (63) mengatakan, jika pemerintah tetap bersikeras ingin impor beras, ia menilai sama halnya dengan pemerintah ingin menghancurkan petani.

“Kalau pemerintah impor beras itu kurang tepat menurut saya, karena berarti pemerintah ingin menghancurkan petani,” ujar dia di Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (22/3/2021).

Karidi menegaskan, ketimbang sibuk membahas impor, sebaiknya pemerintah mencari cara bagaimana beras lokal bisa diekspor ke luar negeri.

Mengingat pontensi pertanian di Indonesia yang luar biasa sehingga dijuluki pula sebagai negara agraris.

Ia bahkan mengajak kepada pemerintah untuk melihat kondisi petani langsung di lapangan sebelum mewacanakan rencana impor tersebut.

Karidi mengatakan, petani sekarang sedang terpuruk dengan mahalnya biaya operasional, khususnya pupuk.

Di sisi lain, harga gabah dari petani hanya dihargai rendah yakni, Rp 3.300-3.500 per kilogram.

Harga tersebut jauh lebih rendah dibanding harga yang ditentukan pemerintah, yaitu Rp 4.200 per kilogram.

“Jelas saya tidak setuju,” ujar dia. (*)

Sumber: TribunJabar.id

Facebook

Pos-pos Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement